tag:blogger.com,1999:blog-47707014603528904962024-03-13T23:23:47.684+08:00Kartika Paramita KlaraKapan lagi ku tulis untukmu, tulisan-tulisan indahku yang dulu...Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.comBlogger76125tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-53217327828505053462019-09-06T15:19:00.000+08:002019-09-06T15:19:01.635+08:00DOA-DOA DARI PUJI SYUKUR<div style="text-align: justify;">
Pada perayaan Ekaristi harian yang diadakan setiap hari Sabtu pagi jam 05.30-06.05 di Gereja Katolik Paroki St. Yusup Blitar, umat bersama imam akan mendoakan intensi sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sabtu pertama</b>: Doa untuk para imam (Puji Syukur no 184)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sabtu kedua</b>: Doa untuk biarawan-biarawati (Puji Syukur no 188)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sabtu ketiga</b>: Doa untuk suami-istri (Puji Syukur no 190)</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sabtu keempat</b>: Doa untuk anak (Puji syukur no 160)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah teks doa-doa yang tersebut di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>DOA UNTUK PARA IMAM (Puji Syukur no 184)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
dapat dilihat <a href="https://yu-karti.blogspot.com/2019/09/doa-untuk-para-imam-puji-syukur-184.html" target="_blank"><span style="font-size: large;">di sini</span></a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-QB8TUn78PcI/XXIGnXfjFSI/AAAAAAAAI64/roBuqmydkm8U18yuw4IsBfY10Qq_6t9fQCLcBGAs/s1600/Imam.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="494" data-original-width="498" height="198" src="https://1.bp.blogspot.com/-QB8TUn78PcI/XXIGnXfjFSI/AAAAAAAAI64/roBuqmydkm8U18yuw4IsBfY10Qq_6t9fQCLcBGAs/s200/Imam.png" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">DOA UNTUK BIARAWAN-BIARAWATI (Puji Syukur no 188)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bapa yang maha kudus, kami bersyukur kepada-Mu atas begitu banyak biarawan-biarawati yang dengan tulus dan penuh semangat mengikuti nasehat-nasehat Injil Putra-Mu. Dengan menjawab panggilan suci ini, mereka hidup hanya untuk Engkau, karena seluruh hidup dan pelayanan mereka hanya tertuju kepada-Mu. Semoga penyerahana secara utuh ini mendorong mereka untuk tekun mengamalkan keutamaan-keutamaan injili, terutama kemiskinan, ketaatan, dan kemurnian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terangilah mereka agar menyadari kemunian, yang mereka ikrarkan demi Kerajaan Surga, sebagai anugerah yang amat luhur, karena dengan itu mereka terbantu untuk mengasihi Engkau secara utuh. Semoga prasetya kemiskinan semkain mendekatkan mereka kepada Kristus yang telah menjadi papa untuk mia, dan semakin mendekatkan mereka juga kepada saudara-saudara yang brekekurangan. Semoga lewat prasetya ketaatan, mereka mampu memadukan diri dengan Kristus yang telah menghampakan diri karena taat kepada kehendak-Mu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bapa, semoga para biarawan-biarawati selalu membina hubungan yang akrab dengan Engkau lewat doa pribadi, liturgi, dan bacaan Kitab Suci. Dan sesuadah disegarkan aoleh santapan-santapan suci ini, semoga mereka mampu meneguhkan saudara-saudaranya, kaum beriman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga para biarawan-biarawati selalu membina kehidupan bersama yang akrab dan hangat, tempat setiap anggota dapat berbagi suka dan duka, saling menghibur dan meneguhkan, dan sebagai satu keluarga semakin akrab dengan Engkau sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga mereka sungguh mewujudkan persaudaraan sejati, dan dengan itu memberikan kesaksian betapa indahnya ahidup bersama sebagai saudara, serta semakin mampu memberikan pelayanan kepada jemaat dan masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ya Bapa, kami mohon ebrkat-Mu pula bagi biarawan-biarawati yang gagal, yang kurang berhasil dalama mengamalkan prasetya dan kurang berhasil pula dalam karya pelayanan. Sudilah Engkau tetap mendampingi dan menguatkan hati mereka, jangan sampai mereka menjadi putus asa. Semoga kegagalan ini justru membuat mereka lebih dekat kepada-Mu, dan menyandarkan seluruh karya serta hidup mereka hanya kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan, pengantara kami. (Amin.)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-rmKzZf3D5NE/XXIIIcMjviI/AAAAAAAAI7Q/i2YEiwPOu1UAnIpkEYNp2MaVBcD_8jl8ACEwYBhgL/s1600/Suster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="599" data-original-width="713" height="167" src="https://1.bp.blogspot.com/-rmKzZf3D5NE/XXIIIcMjviI/AAAAAAAAI7Q/i2YEiwPOu1UAnIpkEYNp2MaVBcD_8jl8ACEwYBhgL/s200/Suster.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">DOA UNTUK SUAMI-ISTRI (Puji Syukur no 190)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah menjunjung perkawinan menjadi sarana keterlibatan suami-istri dalam karya penciptaan-Mu. Bahkan Engkau telah mengudukannya, dan menjadikannya sakramen cinta kasih Kristus kepada jemaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bantulah para suami-istri, agar selalu setia satu sama lain; tak jemu-jemu mengusahakan kebahagiaan pasangan; tak enggan untuk saling berkorban; berani bersikap jujur dan terbuka demi keutuhan keluarga; tidak lalai untuk saling menopang bila menanggung beban; dan siap saling mengampuni bila suatu saat mereka jatuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga mereka saling mendukung dalam menghadapi godaan yang mengancam keutuhan keluarga. Buatlah perpaduan kasih mereka semakin kuat, dan perkawinan mereka sungguh menjadi sakramen kasih Kristus terhadap Gereja. Bapa, dalam kesempatan ini kami sangat prihatin akan suami-istri, (khususnya Saudara ... dan ...) yang perkawinanya terancama kegagalan. Ampunilah mereka karena tidak mampu menjadikan perkawinan mereka sebagai sakramen kasih Kristus sendiri kepada jemaat. Tunjukkanlah jalan yang terang kepada mereka untuk mengatasi keadaan keluarga yang sangat memprihatinkan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apapun yang terjadi, bantulah mereka tetap memeprtahankan keutuhan keluarga. Berilah emreka kekuatan agar dalam cobaan ini merkea tidak menginggalkan Dikau; sebaliknya tetap ebrusaha mendekatkan hari kepada-Mu, baik secara pribadi maupun lewat keterlibatan mereka dalam ejmaat-Mu. Semoga mereka tetap dapat diterima di kalangan umat-Mu, dan mendapat dukungan serta penghiburan dalam cobaan yang berat ini. Semua ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. (Amin.)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-loujGa0PtGE/XXIGs0pZwwI/AAAAAAAAI7I/Lx7-91zN84gMLB_rmNQYxN3DpR_mvj3TgCEwYBhgL/s1600/Suami%2Bistri.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="719" height="194" src="https://1.bp.blogspot.com/-loujGa0PtGE/XXIGs0pZwwI/AAAAAAAAI7I/Lx7-91zN84gMLB_rmNQYxN3DpR_mvj3TgCEwYBhgL/s200/Suami%2Bistri.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">DOA UNTUK ANAK (Puji Syukur no 160)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya Allah yang mahakuasa, Engkau telah menciptakan anak kami menurut gambar dan citra-Mu sendiri. Terima kasih atas martabat luhur yang Kau berikan kepada mereka, dan terima kasih bahwa kami boleh menjadi alat-Mu untuk mengasuh mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ya Bapa, kami serahkan mereka pada kebijaksanaan-Mu. Jagailah mereka agar semakin menyerupai Yesus, yang semakin besar semakin bertambah pula hikmat-Nya, semakin berkenan kepada-Mu dan pada sesaam. Bantulah mereka agar tetap setia pada panggilannya selaku orang kristen; bantulah mereka menekuni tugas mereka dengan penuh semangat dan tanggung jawab; lindungilah mereka dari segala marahabaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terangilah mereka dalam memilih jalan hidup yang selaras dengan kehendak-Mu. Semoga mereka setia kepada jalan hidup yang telah mereka pilih, dan dapat menjadikan panggilannya sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat, kepada jemaat, dan kepada-Mu sendiri. Bila mereka mengalami kesulitan, sudilah Engkau selalu mendampingi, jangan sampai mereka lemah semangat apalagi putus asa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kami mohon berkat-Mu bagi anak-anak yang terpaksa berpisah dari orangtua, lalu mengikuti orangtua asuh; semoga dalam keluarga baru inipun mereka mendapatkan kasih yang mereka perlukan. Kami berdoa pula bagi anak-anak yang karena berbagai sebab tidak memperoleh bimbingan selayaknya. Peliharalah mereka dan bantulah kami agar dapat turut mendampingi mereka menyiapkan masa depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terlebih kami berdoa bagi anak-anak yang terlantar dan gagal. Sudilah Engkau membangkitkan kasih dalam diri setiap orang untuk membantu mereka membina masa depan yang penuh harapan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Permohonan ini kami serahkan pada kebijaksanaan-Mu, Bapa, sebab Engkaulah Bapa sekalian anak, demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-tZj_l2FBTU8/XXIGr5VgE4I/AAAAAAAAI7E/K5Cx9P6B04Yd6F5p1Xgmla3vcIjKzHJvQCEwYBhgL/s1600/Anak-anak.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="543" data-original-width="718" height="302" src="https://1.bp.blogspot.com/-tZj_l2FBTU8/XXIGr5VgE4I/AAAAAAAAI7E/K5Cx9P6B04Yd6F5p1Xgmla3vcIjKzHJvQCEwYBhgL/s400/Anak-anak.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-78416789214579974962019-09-06T13:55:00.000+08:002019-09-06T14:21:55.087+08:00Doa Untuk Para Imam (Puji Syukur no 184)<div style="text-align: justify;">
Bapa yang penuh kasih sayang, kami bersyukur atas imam-imam yang telah Kau berikan untuk mendampingi kami, umat-Mu. Engkau sendirilah yang telah memilih dan memanggil mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudilah Engkau memberkati mereka dalam semua karya pelayanan bagi umat-Mu. Jadikanlah mereka garam yang dapat melindungi hidup kami dari kebusukan dan kehancuran. Jadikanlah pula mereka terang, yang dengan perkataan dan perbuatan memancarkan terang-Mu sendiri kepada orang-orang yang sedang diliputi kegelapan. Semoga karya mereka Kau karuniai hasil yang membahagiakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bapa yang penuh kasih, sudilah melindungi para imam kami, khususnya ..., dari bahaya-bahaya yang mengelilingi mereka laksana singa yang mengaum-aum mencari mangsa. Kuatkanlah mereka bila mengalami kesulitan dalam panggilan. Dan bila ada imam-Mu yang ragu-ragu akan panggilannya, sudilah Engkau datang meneguhkannya; bila ada yang mengalami kesulitan berat, suudilah Engkau datang memberikan kekuatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Janganlah Engkau melupakan imam-imam-Mu yang, karena kelemahana manusiawinya, tidak setia pada panggilannya; bimbinglah mereka kembali ke jalan yang telah Kau pilih dan Kau tentukan bagi mereka. Kalau ada di antara mereka yang memilih jalan lain, sudilah Engkau tetap memberkatinya karena mereka pun tetap anak-Mu. Semoga mereka tetap dapat hidup sebagai seorang beriman, dan bekerja giat di tengah jemaat-Mu. Semua ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. (Amin.)</div>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-KBFBrY0Sdz0/XXHyfTppi2I/AAAAAAAAI6Y/xmDiZ54Sx684YI_v0mDXweM2871QUsqPwCLcBGAs/s1600/Para%2BImam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-KBFBrY0Sdz0/XXHyfTppi2I/AAAAAAAAI6Y/xmDiZ54Sx684YI_v0mDXweM2871QUsqPwCLcBGAs/s400/Para%2BImam.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Para imam saat memimpin perayaan Pekan Suci dan Paskah 2019<br />di Gereja Katolik Paroki St. Yusup Blitar</span></td></tr>
</tbody></table>
Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-48148768691807656672017-12-04T23:36:00.000+08:002017-12-05T18:03:45.061+08:00Jadi, Apakah Aku Bisa?<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Saya
suka Eropa timur, Mbak. Orang-orangnya lebih terbuka, lingkungannya cantik dan
bersih…</span></i><span lang="EN-US"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Demikian ucap
seorang kawan seperjalanan saat kami naik kereta menuju Yogyakarta, tepat di
hari terakhir bulan November lalu. Saat mendengar kata Eropa timur, sesungguhnya
aku ingin segera menimpali, <i>jalanan dan kota-kota di Kroasia pasti keren kan</i>?
Pertanyaan itu tak jadi ku ungkap. Pikiranku mengembara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Merasakan lezatnya
<i>steak</i> dan <i>wine</i> di restoran Boban dipeluk sejuknya Zagreb. Atau, duduk
di pinggir danau biru di Imotski sembari membayangkan seorang anak kecil, bernama
Zvonimir, sedang bermain sepakbola saat danau itu mengering dan berubah menjadi
lapangan. Itulah imajinasi yang mungkin paling cemerlang jika suatu ketika aku
bisa mengunjungi Kroasia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Lamunanku
terhenti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kawan
seperjalanan itu melanjutkan kisahnya berkeliling dunia. Turki, Kashmir, India,
Myanmar, Vietnam, Thailand. Daftar ini terus berlipat ganda. Beberapa minggu
lagi ia akan berwisata ke Nepal. Ia tunjukkan foto-foto nan cantik memesona
yang merupakan hasil kerjasama ciamik antara tangan, mata, dan semangat. Serta
kamera canggihnya. Sebagian besar foto itu bertema <i>human interest.</i>
Memang itulah pekerjaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ternyata ia
seorang wartawan di sebuah media internasional yang berkantor di Jakarta. Aku berkarya
sebagai guru di sebuah SMA swasta di Kabupaten Blitar. Kami berbagi pengalaman
hidup. Aku tidak sedang mengajarkan materi untuk persiapan ujian. Ia juga tak
mewawancarai atau mendokumentasikan perjumpaan kami untuk sebuah berita hangat
di surat kabar. Cukup percakapan-percakapan ringan yang menambah wawasan.</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kereta sedang
melintas di wilayah Caruban.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Tak sengaja
kami bertemu di gerbong kereta makan di kala titik-titik air hujan membasahi
kaca jendela kereta. Aku hampir menghabiskan nasi goreng saat ia datang dan
memesan nasi goreng pula. Ku berikan senyum termanis agar ia bisa duduk santai di
bangku kosong yang ada di hadapanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Wah dari
mana, Mas?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Surabaya,
Mbak. Tadi saya naik bus ke Kertosono, lalu nyambung naik kereta ini, mau ke
Yogya. Mbak mau ke mana?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Saya
juga ke Yogya. Besok pagi ada teman menikah. Sekalian jalan-jalan juga sih, pengen
kuliner ke beberapa kafe milik teman-teman.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Asyik
ya, Mbak?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Aku
mengangguk. Tersenyum seraya menerawang suasana yang nanti akan ku nikmati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Pesawat
sudah habis, Mbak. Sopir bus yang tadi saya tanya enggak bisa menjanjikan bisa
sampai di Yogya jam berapa. Katanya sih perjalanan bis sekitar dua belas jam karena kan sekarang lagi
libur panjang tiga hari. Ini saya baru aja tadi pagi pesan tiket kereta. Cek di Traveloka,
kok masih ada tempat duduk, ya sudah, langsung saja.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Dia berbicara sembari memperlihatkan rincian pembelian tiket kereta di Traveloka. Di situ
tertera nama kereta Kahuripan dari stasiun Kertosono menuju stasiun
Lempuyangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Iya,
Mas. Memang kok kita bisa pesan tiket kereta di Traveloka sampai tiga jam
sebelum berangkat.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Hah,
apa? Memang gitu ya? </span></i>Raut
mukanya tampak terkejut.</div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Belum
tahu ya, Mas?<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Ia
menggeleng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Ini
istilahnya </span></i><b><span lang="EN-US">last
minute booking</span></b><i><span lang="EN-US">,
Mas. Andai mendadak kita perlu beli tiket kereta dan segera berangkat, bisa pakai
Traveloka. Batas waktunya tiga jam sebelum keberangkatan kereta.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Saat aku
menjelaskan, ia mengutak-atik ponsel pintarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Oh iya,
ini Mbak. Coba lihat, tadi saya beli lima jam sebelumnya</span></i><span lang="EN-US">, ujarnya sambil menyodorkan layar
ponsel supaya ku pandang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Benar,
Mas. Mungkin kan ada kepentingan tertentu yang harus dilakukan, sementara di
waktu yang bersamaan kita harus sudah punya tiket kereta.</span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Bisa
hemat waktu ya, Mbak? Memang saya selalu cek Traveloka sih untuk keperluan
traveling saya.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US"><br /></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="EN-US">Dan kita
jadi bisa ketemu di sini. Saya senang lho, bisa dengar cerita-cerita tadi.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kemudian
kawan seperjalanan ini pamit untuk kembali ke gerbong penumpang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Aku tertegun
dan teringat sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Fitur <i>last minute booking</i> ini pun baru ku ketahui beberapa minggu sebelum perjalananku
ke Yogya. Jika saja aku sudah tahu sejak lama, tentu aku akan memanfaatkannya. Satu
peristiwa yang ku kenang adalah ketika seorang rekan kerja meminta info di mana
bisa beli tiket kereta untuk keberangkatan malam itu karena ia tak sempat ke
stasiun. Waktu itu aku berada dalam masa hibernasi, sehingga aku tak menyadari betapa
berharganya hal itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Tapi tak
mengapa. Aku jadi bisa belajar sesuatu dari peristiwa-peristiwa ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Masih akan ada
beragam peristiwa yang tiba-tiba terjadi. Masih akan ada banyak kebutuhan hidup
yang harus dipenuhi dengan segera. Masih akan ada jutaan hari untuk ku habiskan
di dalam kereta. Suatu saat aku pasti menggunakan fitur <i>last minute booking</i>,
sebab aku tak tahu kejutan-kejutan yang akan ku terima di masa mendatang…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Dan salah satu kejutan yang ku dapatkan dari perjalananku di Yogya kali ini adalah...</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-lNGpuz53x6s/WiV2yfCp1kI/AAAAAAAACyo/-2yc4WsHNiEechHJGsV0JTCCcpJgHR51wCLcBGAs/s1600/dety.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="132" src="https://3.bp.blogspot.com/-lNGpuz53x6s/WiV2yfCp1kI/AAAAAAAACyo/-2yc4WsHNiEechHJGsV0JTCCcpJgHR51wCLcBGAs/s200/dety.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebuket bunga!</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi, apakah aku bisa jadi sang pelempar bunga dalam sebuah pesta pernikahan tahun(-tahun ke) depan?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-40407067251041883832015-03-18T01:13:00.000+08:002015-03-18T23:39:07.406+08:00My-Not-Yet-Succeed-StoriesHello! :)<br />
<br />
Recent days I am too excited as I got invitation letter to attend <a href="http://2015.iswi.org/" target="_blank">International Student Week in Ilmenau (ISWI) 2015</a> on May 29 - June 7. So, yes! I will go to Germany, baby :)<br />
<br />
ISWI is renowed international event for student all over the world. It has been held since 1993. More than twenty years. Wow! Although sometimes I feel that it's too big for me for giving such chance. But, then I understand that I deserve, I do.<br />
<br />
As I show below, this <b><i>my-yes-succeed-story</i></b> is like a sun rising in the right time and right place. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-nmK6CUk5bB0/VQha8yhcQaI/AAAAAAAACa0/jHRxrUTU9wE/s1600/Underneath%2BOne%2BSun%2B(1).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-nmK6CUk5bB0/VQha8yhcQaI/AAAAAAAACa0/jHRxrUTU9wE/s1600/Underneath%2BOne%2BSun%2B(1).JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a>Most people only know about my succeed without noticing <b>my-not-yet-succeed-stories</b>. Well,
it's not their fault. When I was not (yet) accepted to join an event, I
almost never tell others about it. I only share my happiness. Simple as
that.<br />
<br />
However, through this blog I am going to share all stories about <b>my-not-yet-succeed stories</b>. Even I plan to share <b>my-not-yet-succeed-essays</b>. Are you interested in to read that? :)<br />
<br />
It's especially before my application to ISWI 2015 was accepted. To inform you, I applied for eight international student events. All of them was succesfully rejected. Yeah, wonderful! :)<br />
<br />
What are they?<br />
<br />
First of all, <i>International Student Festival in Trondheim 2015</i> in Norway<br />
Second, <i>Young Environmental Program 2015 in Manila</i>, the Philippines<br />
Third, <i>Youthful Cities Global Summit 2015 in Toronto</i>, Canada<br />
Fourth, <i>International Youth Development Forum 2015</i> in Tokyo, Japan<br />
Fifth, <i>International Youth Camp 2015 in Siem Reap</i>, Cambodia<br />
Sixth, <i>International Summit Youth to Youth 2015 in Vulvinus</i>, Lithuania<br />
Seventh, <i>Novruz Holiday 2015 in Baku</i>, Azerbaijan<br />
Eight, <i>St. Gallen Wings of Excellence Award 2015</i> in Switzerland<br />
<br />
Should you asked how did I feel when the rejection email coming to my inbox, all I can say is that I was deeply sad. But, I was no desperate. Never. No chance for it :)<br />
<br />
The first time knowing <b>my-not-yet-succeed-stories</b> is the hardest time that I found it was too uneasy to cope with it. You know, everytime I told my parent about <b>my-not-yet-succeed-stories</b>, my self was full of guilty and ashamed.<br />
<br />
They often asked me, '<i>Why does it seem difficult to get a chance?</i>'<br />
<br />
I only answered, '<i>The applicants are thousands, and the participants are dozens or hundreds. Just wait and see for next chance.</i>'<br />
<br />
I learn much and much more from <b>my-not-yet-succeed-stories</b>. Not only about how to mindfully apply to international events, but also how to live vigorously with <b>my-not-yet-succeed-stories</b>. I have many episodes to tell because of <b>my-not-yet-succeed-stories</b>. I'm more than happy to share with you. <br />
<b><br /></b>
<b>All of my-not-yet-succeed-stories are such sun shining in the morning</b>. Just reflect well on it :)<br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-57645072023311337682015-03-11T04:55:00.003+08:002015-03-11T13:23:30.398+08:00Tak Terbendung di BandungBandung, kota yang suasananya amat mendukung untuk jatuh cinta. Pertama kali aku terpikir tentang Bandung adalah bulan <b>Juni 2010</b>, waktu aku berhasil mengukir nama di selembar ijazah. Dengan begitu saja aku punya rencana berkunjung ke Bandung. Bersama seorang kawan, aku menikmati satu hari perjalanan nan menawan di Bandung. Aku, gadis muda yang terbiasa dengan keadaan desa, menjadi terpana karena pesona Bandung.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-9rkKWiHwjzM/VP8zq2OAfKI/AAAAAAAACZk/T7T-mP7gYp4/s1600/2010%2BJUNI%2B-%2BYUKARTI%2BTANGKUBAN%2BPERAHU%2B(8).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-9rkKWiHwjzM/VP8zq2OAfKI/AAAAAAAACZk/T7T-mP7gYp4/s1600/2010%2BJUNI%2B-%2BYUKARTI%2BTANGKUBAN%2BPERAHU%2B(8).JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a>Keinginan merasakan sensasi dingin Tangkuban Perahu pun terwujud di siang itu. Senyumku selalu mengembang. Lantas, sang kawan mengajakku menuju kawasan Cihampelas. Tak pernah terbayang bahwa senja itu aku akan mondar-mandir gembira ria di bagian atas Cihampelas Walk. Ah, Bandung! Satu hari di Bandung itu diakhiri dengan menyantap semangkuk sup buntut di Paris Van Java. Sungguh manis!<br />
<br />
Kenangan pertama berbekas sempurna di jiwa. Tak ingin menunggu lama, enam bulan kemudian, pada akhir <b>Desember 2010</b>, sekali lagi aku kembali ke Bandung. Tak hanya satu hari, tapi enam hari. Hati terasa berseri-seri. Menginap di rumah seorang rekan, menonton pertunjukkan angklung Udjo, menggigil di Kawah Putih, ngemil lezatnya kue serabi, ngopi malam hari di Dago, karaoke bersama muda-mudi Bandung yang baru ku kenal, berburu pakaian di Cimol, beribadah di Katedral Santo Petrus, berjalan kaki santai di Minggu pagi, hingga bersepeda keliling Braga. Betapa bahagianya! Tak lupa, aku juga mencoba kereta Malabar dari Bandung untuk pulang ke Blitar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-yffLodIS9lo/VP80M2rKUJI/AAAAAAAACZs/8IM3TEAQIb4/s1600/2010%2BDESEMBER%2B-%2BBANDUNG%2B(40).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-yffLodIS9lo/VP80M2rKUJI/AAAAAAAACZs/8IM3TEAQIb4/s1600/2010%2BDESEMBER%2B-%2BBANDUNG%2B(40).JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Berikutnya, bulan <b>Oktober 2012</b> aku berlibur tiga hari di Bandung, di tengah-tengah kerja lembur. Tak sanggup aku membendung jatuh hati pada kota ini. Segera ku beli tiket pesawat dari Surabaya. Akhirnya, sampai pula aku di Bandara Husein Sastranegara. Lega! Ku cari ojek untuk mengantarku ke tempat tinggal seorang kenalan. Sepeda, motor, mobil, kereta, pesawat. Semuanya telah ku lalui selama di Bandung. Termasuk aku sudah duduk cantik di kereta Argo Parahayan yang bersejarah itu.<br />
<br />
Pada kesempatan ketiga di Bandung, ku kagumi tanpa henti karya agung Nyoman Nu Arta. Ku jelajahi dengan berani seluruh wahana Trans Studio. Ku coba <i>katsu ramen</i> dan <i>strawberry smoothie</i> di Kedai Lingling. Mengenang memori-memori itu serasa nyata.<br />
<br />
Setelah tiga tahun, kini aku harus ke Bandung sekali lagi! Aku hendak menulis lebih banyak tentang romantisme Bandung dengan puitis.<br />
<br />
Menempati satu ruang istimewa di <b><a href="http://www.sheratonbandung.com/" target="_blank">Sheraton Bandung Hotel & Towers</a></b> selama dua hari satu malam bukan sekadar mimpi yang tak tergapai. Ini pasti menjadi akhir pekan yang mengesankan. Gambaran demi gambaran pun berkelebat di angan.<br />
<br />
Sabtu pagi nan ceria, turun dari kereta api, aku akan menuju langsung menuju <b><a href="http://www.pergidulu.com/kuliner-green-tea-bandung/" target="_blank">Warung Peek-a-boo</a></b>. Aku ingin menjadi pembeli pertama di sana. Tentu saja kue cubit yang akan ku beli di situ. Tiga rasa yang ingin ku coba adalah <i>green tea</i> dengan topping Kitkat, taro dengan topping <i>marshmallow</i>, dan <i>bubble gum</i> dengan topping Oreo. Wohoo!<br />
<br />
Lalu, aku akan melanjutkan kelana ke <b>museum pos</b>. Mengapa ke sana? Karena di sanalah terekam jejak pos Indonesia. Aku yang suka menggunakan jasa pos dan berkirim kartupos wajib mengerti sejarah pos Indonesia. Tahukah anda bahwa mengunjungi museum-museum pos di mana pun adanya adalah salah satu impianku? :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-zpxw8o5GvyE/VP9FcRhmLrI/AAAAAAAACaI/vKGrs0zfbto/s1600/P3012138.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-zpxw8o5GvyE/VP9FcRhmLrI/AAAAAAAACaI/vKGrs0zfbto/s1600/P3012138.JPG" height="320" width="240" /></a></div>
<br />
Aku juga bermaksud mampir ke <b>kantor pos</b> yang berdekatan dengan museum pos. Saat itu juga, aku ingin mengirim kartupos Bandung kepada mereka yang ku kasihi. Mungkin tiga atau empat kartupos. Seperti biasa, setiap pesan akan ku tuliskan dengan rapi dan sepenuh hati.<br />
<br />
Setelah urusan pos beres, aku akan melakukan <i>check-in</i> di <b>Sheraton Bandung Hotel & Towers</b>. Menurut <a href="http://www.pergidulu.com/review-sheraton-bandung-hotel-towers/" target="_blank">Pergi Dulu</a>, proses check-in di sini mudah dengan layanan ramah dari para staf. Oiya, ada welcome snack yang disediakan. Ah, ini akan membuat lidahku menari. Tampaknya aku tertarik untuk memesan makan siang lewat <i>room service</i> yang ditawarkan <b>Sheraton Bandung</b>. Kemudian, aku akan beristirahat supaya badan tetap kuat. Istirahat sembari memandangi alam Bandung dari kamar jendela kamar. Kesegaran pasti segera terasa.<br />
<br />
Dengan hawa Sabtu sore nan segar jiwa raga aku ingin sejenak berkeliling lokasi <b>Sheraton Bandung Hotel & Towers</b>. Lalu, aku ingin menghabiskan Sabtu malam dengan nongkrong bersama kawan-kawan lama. Aku ingin bernostalgia tentang masa indah yang telah berlalu. Mungkin dua atau tiga jam yang akan ku perlukan.<br />
<br />
Tempat nongkrong yang aku akan pilih adalah <b><a href="http://www.pergidulu.com/tempat-ngopi-bandung/" target="_blank">Cups</a></b>, sebuah kafe kopi yang berlokasi di Jalan Trunojoyo. Mengapa di sana? Pertama, karena aku suka kopi. Kedua, karena aku merasa, saat aku tiba di Bandung nanti, aku akan kangen dengan menu semacam <i>sandwich</i>, <i>burger</i>, dan <i>hotdog</i>. Ketiga, keunikan fasilitas yang ada di Cups yang asyik untuk dipotret :)<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-_TJJUEsfreo/VP9Bjgzw2UI/AAAAAAAACZ8/F4nXemfX-xc/s1600/DSC01410.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-_TJJUEsfreo/VP9Bjgzw2UI/AAAAAAAACZ8/F4nXemfX-xc/s1600/DSC01410.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Sebelum malam terlalu larut, aku akan menyudahi reuni, dan bergegas kembali ke <b>Sheraton Bandung</b> untuk tidur. Aku tak mau berlambat bangun, sebab Minggu pagi aku ingin pergi ke <a href="http://www.pergidulu.com/cara-menuju-tebing-keraton/" target="_blank">Tebing Keraton</a> yang sedang populer. Menyusuri alam nan asri sambil bermandi sinar mentari. Aku ingin berpuas diri di sana.<br />
<br />
Sesudahnya, aku kembali ke <b>Sheraton Bandung</b> dan menikmati <a href="http://deals.sheraton.com/Sheraton-Bandung-Hotel-276/spa-offers?language=en_US&localeCode=en_US" target="_blank"><b>aromatherapy massage</b> (60 minutes)</a>. Nikmatnya pijatan dan wanginya aroma seolah-olah sudah ku rasakan saat ini. Bersamaan dengan check-out, aku akan menikmati jamuan <b><a href="http://www.sheratonbandung.com/en/feast" target="_blank">Sunday Brunch dari Feast Restaurant</a> </b>yang menggoda selera. Ya, aku mudah jatuh cinta pada menu <i>all-you-can-eat</i>. Ah, tak sabar lagi! :)<br />
<br />
Badan segar bugar dan waktu terus berjalan. Minggu sore aku ingin menghadiri ekaristi kudus di <b>Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria</b>. Mungkin hanya doa dan nyanyian syukur yang mampu ku panjatkan saat nanti atas segala karunia dan rahmat. Petualangan di Bandung akan aku akhiri dengan kuliner di <a href="https://instagram.com/whatevercombi/" target="_blank">Whatever Combi</a>. Menu yang akan ku pilih adalah sloopy do, donut grilled, dan segelas kopi.<br />
<br />
Memang aku ingin menjadikan liburan di Bandung kali ini cukup berbeda dengan biasanya. Bukan soal jumlah banyaknya tempat yang aku kunjungi. Tapi tentang kualitas perjalanan dan perjumpaan yang aku alami. Agar seusai kembali dari Bandung, senyumku senantiasa berkembang dan tak terbendung. Senyum yang rasa-rasanya sulit aku sembunyikan :)<br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-45712303480263360222015-02-28T18:49:00.001+08:002015-03-01T00:38:11.585+08:00Kilas Balik Yang Terlalu Panjang<i>Selamat hari Sabtu, tukang pos yang manis.</i><br />
<br />
Aku senang sekali selama tiga puluh hari bisa berkenalan dengan sesama perempuan yang belum ber-tuan ini, eh :)<br />
<br />
Jika diteliti, suratku berjumlah dua puluh delapan saja. Ada dua hari di mana aku tidak sempat menulis karena harus pergi kesana kemari. Pada surat yang terakhir kali ini, <b>ijinkan aku untuk menggali kembali kenangan yang muncul dari dua puluh delapan surat</b>. Semoga tak terlalu banyak kata tertuang, sehingga membuat semangatmu hilang.<br />
<br />
Aku selalu mengirim surat untuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Kebanyakan untuk seseorang atau dua-tiga-empat orang yang pasti.
Sebagian kecil untuk semua orang. <b>Suratku hampir tak pernah tertuju untuk sesosok pria yang sedang aku cintai.</b> Memang, aku belum menemukannya.<br />
<br />
<i>Ah kangpos, engkau tahu itu :)</i><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-RGDmR7C3IQM/VPGXDJKtGcI/AAAAAAAACVE/GnBgMyoGs5M/s1600/Taliban%2B5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-RGDmR7C3IQM/VPGXDJKtGcI/AAAAAAAACVE/GnBgMyoGs5M/s1600/Taliban%2B5.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
Surat untuk <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/aku-dan-buku-untuk-papua.html" target="_blank">keluarga besar Buku Untuk Papua</a> ini sebenarnya satu rangkaian dengan surat <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/mr-spice-journey.html" target="_blank">Endro Cahyo Nugroho sang Mr. Spice Journey</a>. Merekalah yang mengajarkan bahwa <b>makna voluntourism dan dahsyatnya produk asli Indonesia</b>. Sudah lama sekali aku ingin membuat kisah tentang mereka, dan baru sekarang terjadi. Lega rasanya bisa menggenapi janji.<br />
<br />
Begitu juga dengan kisah Alex Komang yang sejak lama ingin ku tulis. Ini terwujud dengan sepucuk surat untuk <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/sentuhan-alex-komang.html" target="_blank">keluarga, kerabat dan penggemar Alex Komang</a>. Aku tahu, tak banyak yang tersentuh membaca surat itu. Tapi aku yakin, <b>jauh lebih banyak orang yang tersentuh dengan kehidupan Alex Komang</b>. Dan aku salah satunya.<br />
<br />
<i>Aku menerka-nerka, pasti kangpos pun pernah tersentuh dengan sesesorang dan memendamnya sekian lama, hingga akhirnya orang itu pergi dan tak kembali. Tak perlu menyesal. Sampaikan lewat lagu.</i><br />
<br />
Baiklah, mari lanjutkan :)<br />
<br />
Ada dua surat universal yang aku tulis. Pertama untuk mereka yang <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/01/to-whom-it-may-take-responsibility.html" target="_blank">mempunyai tanggung jawab</a>. <b>Tanggung jawab itu selalu manis, subur, dan nikmat</b>. Benar kan, kang pos? Kedua, untuk <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/for-everybody-to-pursue-scholarship-in.html" target="_blank">mereka yang bermimpi mendapat beasiswa</a>, tapi tidak pernah terbesit tentang beasiswa Taiwan. S<b>ungguh, Taiwan ini aman, nyaman, dan mengesankan.</b><br />
<br />
<i>Mungkin, kangpos pun belum pernah memikirkan Taiwan :)</i><br />
<br />
Melalui program <b>30 Hari Menulis Surat Cinta 2015</b> ini aku bisa mengungkap kisah cinta yang sudah berlalu. <b>Kisah yang bagi sebagian orang adalah sebuah kejutan</b>. Mereka tak pernah siapa kekasihku yang dulu. Padahal aku tak pernah menutup-nutupinya. Memang aku tak suka mengobral cerita. Tapi aku selalu jujur saat ditanya.<br />
<br />
<b>Yosua, kekasihku kedua.</b> Ini terjadi di kala aku kuliah sarjana. Aku selalu bersyukur karena bisa menjalin relasi baik, walau kami adalah mantan kekasih. Mungkin tak banyak yang seperti kami. <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/not-so-many-ex-couple-like-us.html" target="_blank">Yosua terharu saat membaca surat itu</a>. Hahaha.<br />
<br />
Lalu ada <b>Mas Hahan, kekasih pertama dan cinta pertama</b>. Tak terlupa walau sudah lama tak berjumpa. <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/long-time-no-see-us.html" target="_blank">Surat ini mungkin tak kan dibaca</a> oleh sang empunya, sebab aku tak tahu bagaimana harus memberitahukannya. Tapi, menurutku itu salah satu surat paling bermakna yang aku tulis. Ada pelajaran berarti di sana. Bahkan, kau pun menyukai kalimat ini: <b>'Affection is not perfection, but a continuous compassion.'</b> Kata-kata yang muncul dengan sendirinya. Aku tak bisa menerjemahkan kata 'compassion' dengan gamblang. Memang begitulah, <b>cinta bukanlah kesempurnaan, tapi ia adalah kesadaran dan kekuatan yang terus menerus.</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-b4IQf3bOCWs/VPGiXx5MJOI/AAAAAAAACVU/u-dAby3npIk/s1600/compassion-background.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-b4IQf3bOCWs/VPGiXx5MJOI/AAAAAAAACVU/u-dAby3npIk/s1600/compassion-background.jpg" height="231" width="400" /></a></div>
<br />
<i>Kalau kisah kasih klasik kangpos bagaimana, ya? Eh... </i><br />
<br />
Selain surat untuk Mas Hahan, <b>ada lima surat lagi yang mungkin tak terbaca</b> karena aku tak bisa memberi tahu mereka. <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/blessed-shepherd-be-blessed.html" target="_blank">Surat untuk seorang gembala</a> bernama Ignatius, yaitu <b>beliau yang dengan tulus menyalurkan berkat kudus Allah</b> untuk orang tua dan keluargaku, lima tahun yang lampau. Hatinya sangat halus, dan semoga sekarang pun demikian.<br />
<br />
Harapan tulus aku sampaikan kepada <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/proudly-small.html" target="_blank">para juri "Proudly Small"</a> supaya aku terpilih sebagai salah satu peserta pada sebuah acara yang mereka selenggarakan. <b>Walau kesempatanku sangat kecil, mungkin terkecil di antara yang paling kecil, tapi setitik asa masih terjaga</b>.<br />
<br />
<i>Seperti kangpos menjaga cinta untuk seseorang di sana, di masa depan :)</i><br />
<br />
Lalu, ada <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/tertawalah-hoyi-itu-bahagiamu.html" target="_blank">surat untuk Mbak Hoyi</a>. Tetanggaku yang lagi-lagi menghilang tanpa jejak, tanpa kabar berita. Aku tak ingin dia datang dalam keadaan yang lebih kurus, lebih tak terurus. Keluarganya tak memberi perhatian dan justru menjadikannya bulan-bulanan. Ah, <b>dia yang hanya bisa ku sentuh lewat doa</b>.<br />
<br />
Lewat doa pula aku menyampaikan cita rasa karsa kepada <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/the-god-of-matchmaker.html" target="_blank">dewa mak comblang</a>. The God of Matchmaker. Nah, beberapa waktu lalu aku baru tahu kalau seseorang berdoa kepada dewa mak-comblang, maka ia harus menuliskan alamat rumahnya di secarik kertas. <b>Katanya, dewa akan membaca dan mengirimkan belahan jiwa sesuai dengan alamat yang tertera.</b> Wah, tampaknya aku harus merevisi dan menambahkan alamat :)<br />
<br />
<i>Bagaimana, kangpos tertarik menulis alamat kepada dewa mak comblang? :) </i><br />
<br />
Surat kelima yang mungkin tak terbaca adalah <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/westlife-family-men.html" target="_blank">surat untuk Westlife</a>. <b>Aku menulis sambil menangis. </b>Westlife terlalu dan selalu manis. Ah, Nicholas, Markus, Kian, Shane. Album solo dari Shane, Kian, dan Markus cukup menghibur, tapi tak benar-benar mengganti Westlife. Mungkin jika Nicholas mengeluarkan album, maka bisa melengkapi.<br />
<br />
Oiya, ada semacam surat cinta yang aku kirim. <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/i-am-your-small-part.html" target="_blank">Untuk Erlangga</a>. Surat spesial. <b>Yang akhirnya dibaca oleh si dia.</b> Dibaca pada hari ini, dua puluh delapan Februari. Dilanjutkan dengan serangkaian percakapan yang menghangatkan. Dan inilah ungkapannya setelah membaca: <b>"Thank you. You are in my heart."</b> Manis yaa? Serasa kalbuku melompat :)<br />
<br />
<i>Aku percaya, kangpos pun adalah queen of someone's heart :)</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-lklJ_n4S4Tk/VPGxyT1OwPI/AAAAAAAACVk/MatuYfnmG2Q/s1600/queen-of-my-heart.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-lklJ_n4S4Tk/VPGxyT1OwPI/AAAAAAAACVk/MatuYfnmG2Q/s1600/queen-of-my-heart.png" height="200" width="171" /></a></div>
<br />
<i><br /></i>
<i>Sekarang, membahas surat-surat yang terbaca. Yuk!</i><br />
<br />
Pada <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/hong-kong-ramai-sekali.html" target="_blank">surat untuk ibu dan ayah</a>, aku menceritakan pengalaman selama tinggal bersama kakak sepupu di Hong Kong yang super ramai. Surat yang membuat mereka makin ingin pergi ke Taiwan, Hong Kong, Macau, dan Shenzhen. <b>Surat yang melecut semangatku untuk gemar menabung supaya mereka bisa berlibur tanpa bingung</b>.<br />
<br />
Menjalani hidup di Taiwan, sesuatu yang juga tak pernah ku kira.
Begitu pula, aku tak pernah mengira akan mempunyai seorang guru yang
menginspirasi. Hu Yunfeng namanya. Hu laoshi, demikian aku memanggilnya.
Setelah membaca <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/good-shepherd-in-taiwan.html" target="_blank">suratku untuknya</a>, dia merasa tersentuh dan terus berjuang menjadi guru yang baik. <b>Guru yang menggembalakan domba-dombanya menuju padang rumput hijau dan air yang tenang</b>.<br />
<br />
Di Taiwan ini pula, aku mengenal tiga teman yang menjadi pribadi untuk berbagi cerita. Mereka adalah Mindia, Lusi, dan Anthony. Kami pernah bekerja sama mencipta suatu organisasi resmi, namanya PPI NTOU. <b>Perhimpunan Pelajar Indonesia di National Taiwan Ocean University.</b> Bahkan, aku menggambar logo PPI NTOU. Kecil, tapi berarti bagiku.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-9P3HZwf8R00/VPG7lKdqxzI/AAAAAAAACV0/-sWaDUNFC58/s1600/PPI%2BNTOU%2B1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-9P3HZwf8R00/VPG7lKdqxzI/AAAAAAAACV0/-sWaDUNFC58/s1600/PPI%2BNTOU%2B1.jpg" height="142" width="200" /></a></div>
<br />
Aku menulis <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/graduation-is-just-around-corner.html" target="_blank">surat untuk mereka bertiga</a>. Tapi kami belum sempat berbagi tentang rasa yang timbul setelah membacanya. Semoga segera. Dan ada satu <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/hati.html" target="_blank">surat istimewa untuk Mindia</a>. Dia adalah teman sekamarku selama tiga semester terakhir. Sekarang semester empat, semester terakhir bagi kami berdua untuk hidup di bawah satu atap kamar asrama.<br />
<i><br /></i>
<i>Persahabatan memang istimewa ya, kangpos? :)</i><br />
<br />
Selain itu semua, ada <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/gita-jumpa-di-rantau.html" target="_blank">surat untuk Brigita</a>.
Seorang kawan lama yang tanpa sengaja aku jumpai di Hong Kong. Kami
dulu tidak dekat, kini dibuat menjadi lebih akrab karena sejenak tatap
muka di negara manca. <b>Dia terharu dan berkaca-kaca membacanya</b>. Tak pernah menyangka bahwa aku masih mengingatnya. Ah, dia. Memang begitu banyaknya kejutan tak terkira dalam hidup ini.<br />
<br />
Surat itu mirip dengan <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/bersua-lagi-di-waktu-nanti.html" target="_blank">surat untuk Eqy,</a> pria yang sudah bertahun-tahun merantau ke Jakarta. Sama dengan Brigita, dia pun teman lamaku. <b>Teman yang hampir tak teringat.</b> Bahkan, sekali aku pernah melupakan janji bertemu dengannya dan membuat kecewa sekian lama. Ah, aku si pelupa.<br />
<br />
<i>Tapi, kangpos, lupa bisa memberi pelajaran berarti. Iya, kan?</i><br />
<br />
Tentang lupa, ada seorang kawan yang tak mau dilupakan. Clareta namanya. Dengan memaksa, dia memintaku menulis <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/gemini-mei-gemini-juni.html" target="_blank">surat khusus untuknya</a>.<i> </i>Aku pun menyanggupinya. Dia mengharu biru sesudah membacanya. <b>Betapa senangnya dia mempunyai kawan membagi perhatian dan pengertian.</b> Ah, aku jadi tersentuh mendengar pengakuannya. Begitu pula dengan kesan Manik Uni saat ia membaca <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/gemini-mei-gemini-juni.html" target="_blank">suratku untuknya</a>. Lagu dan gambar yang aku sertakan pada surat itu sungguh berarti baginya. Sebab, itulah lagu dan gambar favoritnya. Ya, <b>kami adalah para pengalana sederhana yang berbahagia</b>.<br />
<br />
Berbicara soal bahagia yang ternyata sederhana, aku memberikan sebuah <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/tentang-saling-memandang.html" target="_blank">surat balasan untuk ibu guru Rizky Nawang</a>. Dan <a href="http://catatanpenyihir.tumblr.com/post/112151826413/bahagia-ternyata-sederhana" target="_blank">dia pun membalasnya</a>
lagi untukku. Aku ingin menaymbut ajakannya, tapi belum sempat ku
tuliskan itu. Ternyata, bahagia ya mendapat surat dan mendapat kawan.
Sesederhana itu. Semoga ada kesempatan untuk bertatap muka dan berjabat
tangan.<br />
<br />
<i>Surat terakhir ini terlalu panjang ya, kangpos?</i><br />
<br />
Bahkan, ini lebih panjang daripada suratku untuk <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/the-two-of-man-of-god.html" target="_blank">dua manusia pilihan Allah</a>. Aloysius dan Heribertus namanya. <b>Dua manusia yang terpaksa tertawa dan tertegun saat membacanya.</b> Bagiku, itu semacam surat reuni yang menghimpun lagi memori-memori. Memori yang membuat hidup berseri-seri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-B_FuBi9CLL8/VPG_I3KN5lI/AAAAAAAACWA/rLdPAbLmN4Q/s1600/Biore%2BMen%2BBright%2BClear%2B2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-B_FuBi9CLL8/VPG_I3KN5lI/AAAAAAAACWA/rLdPAbLmN4Q/s1600/Biore%2BMen%2BBright%2BClear%2B2.JPG" height="200" width="200" /></a></div>
<br />
Bagaimanapun, maafkan ya, kangpos. Aku tak bisa menyingkat surat ini. Mungkin karena hasratku begitu membara dalam tulis menulis dan berefleksi. Harus ku akhiri sampai di sini saja. Semoga pertengahan tahun ini aku bisa membawakan sesosok bebek kuning mungil untuk engkau, tukang pos nan jelita :)<br />
<br />
<br />
<i>Salam damai,</i><br />
<i>Kartika Paramita Klara</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-26363818881195197822015-02-27T01:09:00.001+08:002015-02-27T10:01:26.147+08:00Hati<i>Uuiii, Mindi!</i><br />
<br />
Apa kabar? Masih sibuk dengan persiapan pernikahan, ya? Tetap ingat istirahat dan makan secukupnya biar sehat :)<br />
<br />
Kita ini disebut apa, sih? Teman, tapi sering ancam-ancaman. Sahabat, tapi suka tersenyum jahat. Musuh, tapi kangen pas jauh. Memang kalau sendiri seperti ini, rasanya bagai pecel tanpa sambel.<br />
<br />
Kata Alda Risma, aku tak biasa bila tiada kau di sisiku, aku tak biasa bila ku tak mendengar suaramu. Tidak ada lagi sosok yang bisa mengiris bawang putih. Tidak ada lagi bau-bau semerbak dan bunyi-bunyi semarak. Bau dan bunyi kentut :)<br />
<br />
Kata Rumor, aku tanpamu butiran debu. Jadi terharu dan tersedu-sedu. Huhuhu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Pyf_kd2s9xI/VO8-7mm0QFI/AAAAAAAACUA/kkzZOgEK1Kw/s1600/P3233902.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Pyf_kd2s9xI/VO8-7mm0QFI/AAAAAAAACUA/kkzZOgEK1Kw/s1600/P3233902.JPG" height="200" width="200" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a>Sebelum kita menuntaskan sekolah di Taiwan ini. Sebelum aku sibuk dengan berbagai kompetisi dan pekerjaan. Sebelum kamu menjadi istri yang baik untuk Joanito, si orang Spanyol itu. Sebelum semua terjadi, nah aku kirimkan sepucuk surat nasehat. Nasehat yang mungkin membuatmu entah lebih tersesat atau lebih bersemangat.<br />
<br />
Jangan menguap dulu, ya! :)<br />
<br />
Jadi begini, tentang hati memang harus hati-hati. Konon ada tertulis empat hal soal hati dalam amsal.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Hati yang gembira adalah obat yang manjur.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Hati yang gembira membuat muka berseri-seri.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Hati orang berpengertian mencari pengetahuan.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Hati orang benar menimbang-nimbang jawaban.</i></div>
<br />
Ya, begitulah. Hari-hari kita sering diwarnai kegembiraan. Tertawa, karena tingkah konyol teman-teman sekamar. Tertawa, ada truk yang kelebihan muatan. Tertawa, walau kasus-kasus khusus menambah beban studi. Tertawa, dengan permintaan foto kepada romo.<br />
<br />
Segembira itulah kita. Itulah mengapa muka kita selalu berseri-seri seperti si Peggy Melati Sukma. Sesekali boleh bersedih dan terpuruk. Tapi, sekali-kali jangan sampai ambruk tak berbentuk.<br />
<br />
Jadilah kawan, sahabat, pasangan, belahan jiwa yang selalu gembira sehingga senyummu terbit di langit kamar dan hatimu sendirilah yang menjadi obat manjur bagi pujaan hati dan keluargamu.<br />
<br />
Oiya, kamu pernah membaca penelitian kalau bau kentut itu bisa mencegah kanker. Wah, benarkah itu? Biasanya kita tertawa bangga setelah kentut. Berarti kentut membuat gembira, dan gembira ini obat yang manjur. Premis satu dan premis dua disimpulkan menjadi kentut adalah obat yang manjur. Merujuk pada hasil temuan ilmiah, maka bau kentut yang tidak enak ini lebih manjur daripada puyer anti kanker yang rasanya sungguh tidak enak. Eh, gimana? :)<br />
<br />
Hati yang gembira saja tidak cukup. Hati perlu mengerti, memberi jawab. Meski sadar kalau otak kita cekak, tapi pengertian kita bisa lebih bijak, terutama jika terdesak.<br />
<br />
Bijak. Seperti waktu membuat resep masak. Seperti waktu merinci pengeluaran dan pemasukan. Seperti waktu menjadi panitia pelantikan. Seperti seluruh waktu yang sudah berlalu.<br />
<br />
Pribadi yang mengerti. Yang memberi. Yang bijak. Dalam semua hal, kecil, sedang, dan besar. Semoga seperti itu jugalah kamu nanti dalam mengarungi bahtera rumah tangga.<br />
<br />
Dan ingat, sebelum menuju altar perjanjian, carilah pengetahuan dan jawaban dari masalah-masalah yang kamu tuliskan di proposal penelitian tesis itu. Pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jawaban yang benar.<br />
<br />
Cepat tuntaskan! Jangan segan dan sungkan! Aku pun segera menyelesaikan naskah akhirku. Kita harus lulus bersama. Kita harus foto bareng di atas bukit Gongzhiliao Fort dengan baju wisuda. Kita harus bersama-sama menebarkan bau harum untuk kampus kita, bukan bau kentut :)<br />
<br />
Itu semua hanya bisa terlaksana dengan hati yang mengerti dan memberi. Ikhlas dan kerja keras dengan gembira.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-3C0kKM9KBQM/VO9PmXMu-xI/AAAAAAAACUQ/zXRiZkiytWE/s1600/el%2Bshaddai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-3C0kKM9KBQM/VO9PmXMu-xI/AAAAAAAACUQ/zXRiZkiytWE/s1600/el%2Bshaddai.jpg" height="137" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Tak usah ku takut, Allah penjagaku. Tak usah ku bimbang, Yesus peliharaku.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Tak usah ku susah, Roh Kudus hiburku. Tak usah ku cemas, Dia memberkatiku.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>El Shadai, Allah maha kuasa. Dia maha besar. El Shadai mulia.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>El Shadai, berkat-Nya melimpah.</i></div>
<br />
<br />
<i>Dadah-dadah sambil nyanyi-nyanyi,</i><br />
<i>Aku</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-20301577050961324122015-02-26T17:09:00.002+08:002015-02-26T17:13:05.171+08:00Tentang Saling Memandang<i>Selamat sore, ibu guru Rizki Nawang :)</i><br />
<br />
Saya membaca <a href="http://catatanpenyihir.tumblr.com/post/109933980364/bahagia-ternyata-sederhana" target="_blank">surat ibu guru untuk sang murid</a>, James Krisnanda. Surat dari nusantara untuk yang di luar nusantara. Saya tertawa saja. Bahagia, karena saya juga pernah ditelepon pria sederhana yang sedang jauh di sana. Bukan di negeri Tirai Bambu, tapi dia ada di negeri Paman Sam. Saya sendiri sekarang di negeri Formosa.<br />
<br />
<b>Memang senang ya, jika seseorang yang bukan siapa-siapa menyapa kita, tanpa disangka-sangka. </b>Seseorang yang ternyata memandang kita dari jauh. Memandang dengan hatinya. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-0gIZGXllzHk/VO7WXLWKDNI/AAAAAAAACTw/T9ylZvIscPE/s1600/P2173451.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-0gIZGXllzHk/VO7WXLWKDNI/AAAAAAAACTw/T9ylZvIscPE/s1600/P2173451.JPG" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a>Saya pun demikian, wahai ibu guru :)<br />
<br />
<br />
Seorang kawan lama, sosok pilihan Allah, yang tak saling jumpa sekian lama, tiba-tiba mengajak bicara. Saat itu jam dua belas malam di waktu saya dan jam dua belas siang di zona waktunya. <b>Sedikit menit yang berharga.</b> Yang berisi canda ria. Yang bertema kabar para perantau. Yang memamerkan keadaan baik dan buruk di negeri rantau.<br />
<br />
Lalu, dia berkata, <b>'Senang mendengar bisa suaramu lagi</b>.'<br />
<br />
Mungkin begitu ya, bahagia ternyata sederhana, sama seperti yang pernah ibu guru tuliskan. Mungkin bukan tentang cinta ala anak-anak muda. Tapi, <b>tentang relasi yang masih terjaga</b>. Mungkin tak ada kata-kata cinta mesra. Tapi, <b>asa selalu membara untuk cita-cita</b>.<br />
<br />
Saya paham, bagaimana kebanggaan seorang guru dengan prestasi murid-muridnya. Ia akan memandang dengan mata berkaca-kaca. Sekalipun murid itu sangat <i>balelol</i>, seperti si James Krisnanda, murid yang ibu kasihi itu :)<br />
<br />
Saya pernah menjadi guru untuk murid-murid berusia remaja. Saat ini murid-murid sudah pergi kesana kemari. Langkahnya lebih jauh, lebih lebar daripada langkah saya. Bahkan, pengalamannya sangat kaya. Walau tak seakrab dulu lagi, tapi betapa gembiranya seorang guru mendengar kabar-kabar itu. Guru sejati tidak akan memandang rendah murid-muridnya. Benar kan?<br />
<br />
Kini, saya menjadi seorang murid. Kini, saya bersukacita saat melihat guru-guru sehat dan bermartabat. Seorang murid merasa hebat apabila gurunya masih mengingat. Apalagi, mau mengobrol di telepon dan mendoakan :)<br />
<br />
Oiya, pagi hari tadi guru saya mengajak mendaki bukit di dekat sekolah. Kami menikmati udara segar. Mengamati bunga-bunga dan serangga. Berfoto penuh gaya di antara bangunan-bangunan kuno. Katanya, belajar bukan sekadar mencari ilmu. <b>Karenanya, kita perlu berjalan agar bisa memadang lebih luas. </b>Lebih mengerti. Lebih bijak.<br />
<br />
Ya begitulah, ibu guru Rizky Nawang. Ada sebuah pepatah Jawa, <b><i>urip iki mung sawang-sinawang</i></b>. Hidup ini hanyalah saling memandang. Kebahagiaan, kesederhanaan, dan kebalelolan pun adalah pandangan. <b>Pandangan dan pilihan</b>.<br />
<br />
Oiya, selamat ulang tahun ya, ibu guru. Semoga pandangan makin jernih dan berkilau. Kebaikan dan ketenteraman menyertai. <br />
<br />
<i>Salam pandangan mata dengan senyum balelol,</i><br />
<i>Penghuni tahun kedua di negeri Formosa</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-14701374168310836072015-02-25T18:54:00.001+08:002015-02-25T20:10:35.309+08:00Hong Kong Ramai Sekali!<i>Halo Ibuk, Halo Bapak!</i><br />
<br />
Apa kabar Blitar? Hujan deras-deras, dan panas sebentar-sebentar, ya? Apa kabar si kucing kuning? Masih bugar dan gak bertengkar lagi, kan?<br />
<br />
Siang tadi aku sudah kembali ke Taiwan. Sebelas hari aku menghabiskan seluruh jatah libur tahun baru di Hong Kong. Hong Kong, negara dengan harga properti paling mahal sedunia. Sebelas hari di sana. Sepertinya sombong, ya? Hohoho.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dLnfxKd48LQ/VO2oY2i0yXI/AAAAAAAACTI/8cwB6M38at4/s1600/HK%2B14~19%2BFebruary%2B(10).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-dLnfxKd48LQ/VO2oY2i0yXI/AAAAAAAACTI/8cwB6M38at4/s1600/HK%2B14~19%2BFebruary%2B(10).JPG" height="320" width="240" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a>Semua hanya bisa terjadi karena kemurahan hati Mas Krisna sekeluarga. Rasanya ingin lebih di sana. Cerita hewes-hewes dengan Mas Krisna dan Mbak Okta. Main-main dengan Nara dan Metta yang lucu bukan main. Pastinya, jalan-jalan santai menikmati angin semilir.<br />
<b><br /></b>
<b>Tentang Hong Kong, sebuah kota yang ramai sekali!</b> Bahkan, dalam sekali tatap, ratusan orang bisa tertangkap mata. Kata yang tepat: <i>dusel-duselan</i>, <i>empet-empetan</i>, <i>ora iso obah</i>. Hehehe. Berkali-kali sepatu sandalku yang kokoh itu diinjak dari belakang. Hih, berjubel bikin sebel!<br />
<br />
<b>Tentang Hong Kong, sebuah pulau yang ramai sekali!</b> Bahkan, dalam sekali pandang, puluhan gedung super tinggi menjulang di depan mata tanpa terhalang. Kata yang tepat: <i>jan beh dhuwur tur sempit</i>. Hihihi. Perkantoran dan apartemen saling menghimpit dan tumpah tindih. Hampir-hampir sulit menemukan rumah di atas tanah. Apalagi perumahan dan persawahan! Kecuali, rumah mewah Jackie Chan yang ada di atas bukit.<br />
<br />
<b>Tentang Hong Kong, sebuah negara yang ramai sekali!</b> Bahkan, dalam sekali lihat, sulit dibedakan antara manusia, bangunan, dan kendaraan. Entahlah dengan sesuatu dan mereka yang tak terlihat. Mungkin tak bisa lagi dibedakan. Hahaha.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-yjBw8jsG9A8/VO27oB33TQI/AAAAAAAACTY/4iMLJNpsHJk/s1600/HK%2B14~19%2BFebruary%2B(5).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-yjBw8jsG9A8/VO27oB33TQI/AAAAAAAACTY/4iMLJNpsHJk/s1600/HK%2B14~19%2BFebruary%2B(5).jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />Bagaimana pun jua, Hong Kong yang ramai sekali ini selalu menarik dikunjungi. Bayangkan, dalam jarak sepuluh kilometer hiduplah tujuh juta sekian orang. Bayangkan, itu sama dengan alun-alun Blitar sampai Seminari Garum dihuni tujuh juta orang. Bayangkan, betapa gilanya.<br />
<br />
Makanya, jangan kaget ya Buk, ya Pak. Jagalah hati, jangan kau nodai. Kuatkan badan, jangan segan-segan. Siapkan uang, jangan sampai kurang.<br />
<br />
Bayangkan saja sepuluh ribu budha yang menjaga. Bayangkan saja lampu berkilau-kilau kalau mentari terbenam. Bayangkan saja naik perahu biru dari pulau ke pulau.<br />
<br />
Bayangkan saja membahas bahasa asing dengan Mas Krisna. Bayangkan saja memasak ala Indonesia dengan Mbak Okta. Bayangkan saja Nara dan Metta, cucu-cucu yang menyangka Bapak itu kembarannya Pakdhe :)<br />
<br />
Oke deh. Semoga pertengahan tahun nanti Ibuk dan Bapak bisa ke Taiwan, Hong Kong, Makau, Tiongkok. Tenang, soal transportasi, akomodasi, konsumsi, akan ada yang memberesi dengan senang hati :)<br />
<br />
<i>~Mita</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-18472680746564334432015-02-23T08:22:00.000+08:002015-02-23T08:22:01.369+08:00Aku dan Buku Untuk Papua<i>Selamat pagi, rekan-rekan Buku Untuk Papua!</i><br />
<br />
Masihkah ada yang mengingatku? :)<br />
<br />
Sudah dua belas bulan berlalu dan kenangan itu terekam selalu. Kesempatan mengenal gerakan merupakan hal mengesankan. Dan, yang lebih istimewa adalah menjadi relawan dan mengajar anak-anak di Biak. Aku sudah menjanjikan untuk menulis kisah, menampilkan foto-foto, dan menayangkan video tentang kegiatanku selama di sana, tapi hingga saat ini aku belum menunaikannya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-xnP_QKPL_pk/VOpvMR6e-OI/AAAAAAAACS0/AO4ec3Bv-4w/s1600/BUP%2BBiak.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-xnP_QKPL_pk/VOpvMR6e-OI/AAAAAAAACS0/AO4ec3Bv-4w/s1600/BUP%2BBiak.JPG" height="302" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a>Mohon maafkan aku. Aku malu karena menunda sesuatu yang harus dilaksanakan. Dan, aku tak bisa lagi banyak berkata-kata.<br /><br />
<br />
Semua dokumen tentang perjalanan voluntourism di Biak-Papua masih tersimpan rapi. Dan pasti, sedikit demi sedikit aku akan merangkai catatan-catatan itu. Aku sudah menuliskan secara singkat <a href="http://yu-karti.blogspot.hk/2015/02/voluntourism-di-biak-papua.html" target="_blank">di sini</a>. Hanya saja itu beberapa yang sempat terungkap, belum seluruhnya.<br />
<br />
Aku berharap, segera dapat menuntaskannya. Bahkan mungkin, suatu saat bisa berbuat lebih banyak bersama Buku Untuk Papua. Aku ingin mengunjungi rumah-rumah baca selain di Biak dan Opiaref. Aku ingin memberi waktu untuk berbagi bersama anak-anak. Aku juga ingin berpartisipasi dalam penggalangan dana dan kelas cerdas.<br />
<br />
Sebab, aku tahu kalau aku bangga jika mampu melakukannya. Seperti aku bangga mengenakan kaos dan membawa tas bertuliskan Buku Untuk Papua :)<br />
<br />
Semoga.<br />
<br />
<i>Salam dengan semangat,</i><br />
<i>Kartika Paramita Klara</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-89759655412580291302015-02-22T13:23:00.002+08:002015-02-22T23:03:16.552+08:00Gita Jumpa di Rantau<i>Halo, Brigita.</i><br />
<br />
Aku gembira kau baik-baik saja.<br />
<br />
Ah, engkau kawanku sejak dulu, walau tak banyak waktu kita bertemu. Bahkan, aku tak tahu engkau sedang di rantau. Pun tak hafal engkau berasal dari sebuah desa, Kalidahu. Tapi, aku ingat kita pernah bersama beberapa tahun lampau.<br />
<br />
Sekarang, ternyata, kita berada di bangsa yang masih serupa. Ah, tiada pernah ku sangka. Dan baru saja kita bertatap muka, meski tak lama. Engkau selalu manis seperti sedia kala :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2APjg4LMqUg/VOlmsPWo9CI/AAAAAAAACSk/gBeov65pvog/s1600/Valentine%2Bmudika.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-2APjg4LMqUg/VOlmsPWo9CI/AAAAAAAACSk/gBeov65pvog/s1600/Valentine%2Bmudika.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a>Betapa bangganya aku melihat engkau bahagia dalam sahaja. Ku dengar kisah tentang keluarga kecilmu nun jauh di sana. Ku resapi juga perjuanganmu menjaga keluarga yang ada di sini. Tak lupa, engkau menyisipkan mimpi untuk belajar. Aku tersenyum lebar sebab engkau sabar menggenggam mimpi besar itu.<br />
<br />
Sejenak kita terbahak merayakan perjumpaan. Sedikit kita mengukir kenangan masa remaja. Sesaat kita berbagi hasrat dan nikmat. Rasanya terlalu sebentar kita bertukar kabar. Telah ku pastikan akan datang lagi di kota ini. Dan kau harapkan suatu perjalanan penghela nafas di musim panas.<br />
<br />
Sempat pula kau titipkan dua kotak merah menyala sebagai tanda mata. Suatu kejutan yang menyenangkan. Aku hanya menyiapkan kamera yang sialnya aku lupa mengajakmu bergaya. Semoga tengah tahun nanti kita bisa mengisi satu hari di sini.<br />
<br />
Tetaplah bersemangat. Teruslah bersyukur. Doaku menyertaimu.<br />
<br />
<i>Salam puji Tuhan,</i><br />
<i>Kartika</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-36658279094093050402015-02-21T12:33:00.001+08:002015-02-22T00:22:45.758+08:00Sentuhan Alex Komang<i>Kepada semua yang tersentuh oleh Alex Komang,</i><br />
<br />
Di antara kalian, pastilah aku yang terkecil dalam mengagumi Alex. Aku hanya tahu satu film yang dibintangi Alex. <b>Sebelum Pagi Terulang Kembali</b>. Sebuah film yang membuatku benar-benar sadar betapa berharganya kehadiran Alex di dunia perfilman Indonesia. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Jw5V8YXtseY/VOfy8dBxAjI/AAAAAAAACR0/eNS72rlVQqI/s1600/SPTK%2B-%2BAnak%2Bitu%2Bberubah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Jw5V8YXtseY/VOfy8dBxAjI/AAAAAAAACR0/eNS72rlVQqI/s1600/SPTK%2B-%2BAnak%2Bitu%2Bberubah.jpg" height="171" width="400" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a>Mata saya tak bisa lepas dari insan serupa Pak Yan yang diperankan Alex. Tatapan matanya sejuk tapi menembus segala bujuk. Raut mukanya selembut pelangi sehabis hujan. Langkahnya tenang dan menyenangkan. Tutur katanya santun dan penuh ampun, menuntun mereka yang telah lama tertegun. Tertegun di padang gurun kejahatan selama bertahun-tahun.<br />
<br />
Rasa-rasanya begitu jugalah pribadi Alex sehari-hari. <b>Bijak, jujur, dan bersahaja.</b> Ya, kalian pasti lebih mengerti.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-gldlROa-0y8/VOf2fztt04I/AAAAAAAACSA/cAjXagzUOOU/s1600/SPDK%2B-%2BPak%2BYan%2Bnenek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-gldlROa-0y8/VOf2fztt04I/AAAAAAAACSA/cAjXagzUOOU/s1600/SPDK%2B-%2BPak%2BYan%2Bnenek.jpg" height="175" width="400" /></a></div>
<br />
Aku berbohong apabila menyombongkan Alex yang memang tak perlu dibombong. Aku menipu kalau mampu menulis ribuan kata sendu tentangnya. Aku mengada-ada jika melupakan ketiadaannya. Namun, aku tak pernah berpura-pura soal kekagumanku pada Alex.<br />
<br />
Telah lama ku dengar namanya, tapi baru-baru saja aku menangkap sosoknya. Cepat aku jatuh hati, dan dia juga tak lambat pergi dari sini. <b>Aku yakin dia pun ikhlas melepas keterikatannya dengan dunia.</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MLX8J86xvwk/VOgADH6TH-I/AAAAAAAACSQ/Q3tGk9k6RMk/s1600/SPTK%2B-%2BPantai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-MLX8J86xvwk/VOgADH6TH-I/AAAAAAAACSQ/Q3tGk9k6RMk/s1600/SPTK%2B-%2BPantai.jpg" height="171" width="400" /></a></div>
<br />
Gembiralah kalian yang menjadi bagiannya. Berbanggalah kalian yang mengharumkan dunia bersamanya. Bahkan, walau tak pernah berjumpa, aku bisa bersukacita karena sentuhan Alex Komang yang meneduhkan. Dan dirindukan. Oleh aku dan kalian.<br />
<br />
Kenanglah Alex Komang dengan keberanian yang kalian punya. Keberanian untuk menyentuh tanpa menuduh atau mengeluh.<br />
<i></i><br />
<i><br /></i>
<i>~Dari seorang pengagum</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-64943866152006719082015-02-20T11:50:00.001+08:002015-02-20T23:35:33.018+08:00Graduation Is Just Around Corner<i>Dear empat sekawan :)</i><br />
<br />
How's life? Today is a day after Chinese New Year. We are now in the different place for spending winter vacation. Anthony and Lusi are in Taiwan. Mindia is in Indonesia. I'm in Hong Kong.<br />
<br />
Well, this is our second year in National Taiwan Ocean University. University that makes us meet, together, and proud. We enjoy dozen Chinese characters. We have hundred days of studying and traveling. We celebrate thousand dollars of scholarship.<br />
<br />
Here in Taiwan, we make wonderful memory. We struggle as joyful Indonesians. We relish difficulties of Chinese language and easiness of Bahasa Indonesia. We share food and stories every Friday night.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-j6EdL3pwdWw/VOatsQ9c30I/AAAAAAAACRc/Q4Skf68iyy4/s1600/Taliban%2B16a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-j6EdL3pwdWw/VOatsQ9c30I/AAAAAAAACRc/Q4Skf68iyy4/s1600/Taliban%2B16a.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<a name='more'></a><br />
A year ago as I submitted my application to NTOU, I dreamt
of how would I befriend with country mates. But now, I imagine how can
we make a wonderful farewell of empat sekawan. The time of saying hello
and goodbye feels so close. <b>Our graduation is just around corner</b> :)<br />
<br />
However, before our farewell, I just want to make a small reminder. We have to give our better best for this last semester thay we may create a sweeter future. Not only for us ourselves, but also for our family, our university, and our country.<br />
<br />
Don't worry. Just be happy-happy, easy-easy, everyday. Remember, don't be lazy. No more games. No more gossips. No more sins. No more fool around. We need to left it all behind :)<br />
<br />
Let us follow our university president to smile always. Follow Joyce to be enthusiastic always. Follow all the good example we know. Follow The Lord, the giver of life.<br />
<br />
Have a nice day. I send you millions blessings from here.<br />
<br />
<i>Yours,</i><br />
<i>Yu Ming-xia</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-7918767011965892702015-02-19T01:28:00.002+08:002015-02-19T01:28:30.684+08:00Sedikit Untuk BosseSelamat dini hari Bosse Pos Cinta beserta para kru tukang pos,<br />
<br />
Semoga keberuntungan cinta mewarnai bosse dan kru sekalian, seiring dengan keberuntungan kambing pada tahun baru Cina. Demikian juga dengan keberuntungan cita-cita akan membuat alam semesta lebih tertata. Tak ada lagi perang atas nama tahta. Tak ada lagi kejahatan berdasar harta.<br />
<br />
Yang ada hanyalah surat-surat cinta sebagai tanda mata. Seperti ribuan rasa dan kata yang dilayangkan selama dua puluh hari ke belakang. Ananda menikmati saat-saat ini. Berkomunikasi dengan diri sendiri, dengan tukang pos, dan juga dengan orang-orang yang dikenang.<br />
<br />
<a name='more'></a>Menjawab pertanyaan Bosse, maka ananda harus minta maaf karena tidak bisa datang untuk kumpul dan foto bersama tanggal satu Maret nanti. Sebagai tanda kehadiran, bolehkah ananda berkirim kartupos untuk bosse? Kartupos yang lengkap dengan perangko dan cap pos.<br /><br />
<br />
Sekarang ananda masih berjuang di belahan bangsa yang berbeda. Terlalu jauh dari Bandung, dan terlalu mahal untuk dihitung. Di sini ananda berjuang mengisi liburan dengan makna. Berjuang menjalani hari-hari suka maupun duka. Berjuang merangkai kalimat di antara waktu yang ada.<br />
<br />
Ananda mengerti, kita semua sedang berjuang. Keluarga-keluarga tak pernah usang saling mengasihi. Para pemimpin melanglang buana demi perdamaian. Bosse dan kru tukang pos tiada lelah menerjang sela-sela aktivitas untuk mengantarkan surat tanpa amplop. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa bersemangat.<br />
<br />
Demikianlah surat dari ananda untuk Bosse Pos Cinta. Ananda belum bisa banyak bercerita karena sedang dilanda jam-jam istirahat. Semoga bose dan kru selalu sehat. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya.<br />
<br />
Salam dari jauh,<br />
Kartika Paramita Klara<br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-44962458170841415242015-02-18T13:03:00.001+08:002015-02-19T08:33:20.399+08:00Good Shepherd in Taiwan<i>Dear Teacher Hu,</i><br />
<br />
<br />
Today is Chinese New Year's
eve. You must be very busy of smiling and sharing stories with your
family. This is time of togetherness. It's not too much different with
me. I am now celebrating winter vacation in Hong Kong with my family. My
family and I are so happy here.<br />
<br />
This is the year of
goat or sheep. I tend to mention it as the year of sheep because sheep
is an unique animal. Sheep can be called as a fool animal. Sheep has
thick hairs covered its body, but it must be cut time by time. Male
sheep has horn, but it leads to sheep's own self. Female sheep has no
horn. We may say that sheep has no weapon to protect its self. A flock
of sheeps needs a shepherd to herd.<br />
<br />
<a name='more'></a>According to an old hymne, with a good shepherd, flocks will never
want. A good shepherd makes flocks lie down in pastures green and leads
to a quiet waters. He restores the flocks and walks within paths of
righteousness. The flocks have no fear of walking in death's dark vale
and of any ill because a good shepherd has rod and staff that always
comforts them.<br />
<br />
I know the concept of sheep and shepherd since I was kid. Until now, it never fails to attract me.<br />
<br />
When
imagining a good shepherd, I turn to you. Having you in Chinese language
class is a grace for me. Your class is the safest place where I can
fully speak English. As you know, my classes in my department are all
taught in Chinese that sometimes it weakens my self. But, attending your
class is so easy. It gives me joy and energy.<br />
<br />
I understand not only about Chinese language, but also about life language :)<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-ewmdxlQZPr0/VOQcu9KwEQI/AAAAAAAACQ4/WHQ6R-QyCAY/s1600/P6115497.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-ewmdxlQZPr0/VOQcu9KwEQI/AAAAAAAACQ4/WHQ6R-QyCAY/s1600/P6115497.JPG" height="272" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Warmth and integrity you bring means everything which then I realize
that it is the foundation of good teaching. I was a teacher before
coming to Taiwan, but I was not as good as you. You are the good
example of both students and teachers. I believe that you inspire many
people, especially your students.<br />
<br />
So, on this special
occasion, I want to thank you for all good memories. A thank you may not
enough. Further, I cannot express it better than in prayers. But I hope
you read my letter.<br />
<br />
Happy Chinese New Year 2556. Gong xi ni ya. I wish you a fruitful year in
everything you do. Be a good shepherd for your flocks. A good teacher
for your students. A good educator for your learners.<br />
<br />
I am looking forward to meet you soon :)<br />
<br />
<br />
<i>Best,</i><br />
<i>Yu Ming-xia</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-30025827686962341802015-02-17T12:46:00.001+08:002015-02-17T12:46:16.280+08:00Dear Traveling Soul<i>Dear traveling soul,</i><br />
<br />
I know you want to go around the world. I know you like hunting affordable transportation. I know you are diligent to explore comfortable accomodation. I know you are good at planning journey.<br />
<br />
I see you are growing up. From time to time you become more mature and secure. You are not copy-paste-ing others' expedition anymore, but you create your own road trip. You are no longer falling in love of what others' feeling, but of what you are looking at, listening to, talking about, smelling out, and touching down. Until at the end you love your self more than any other.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4e4noS2bCgE/UyEjwHutqoI/AAAAAAAAAfo/wisa4PInE_0/s1600/P1250836.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-4e4noS2bCgE/UyEjwHutqoI/AAAAAAAAAfo/wisa4PInE_0/s1600/P1250836.JPG" height="200" width="150" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a>Your smiles fly over hundred countries. Some stay longer in a place. Some go away as you leave. Your days full of enjoyment. Challenge you face, panic you break, alienation you pass. All that make you are nevermore an extraneous, but an indigenous.<br />
<br />
Age, sex, color, location, religion, and lifestyle are not your problems. Politics, economics, culture, and dream don't bother you. Time is not the limit. Quantity is not the calculation. And ultimately during the trip, you purify your soul.<br />
<br />
Oh, and I hope this year you will find your matching soul :)<br />
<br />
<i>Best,</i><br />
<i>Your dwelling soul</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-68873378705600463232015-02-16T02:30:00.000+08:002015-02-16T02:30:19.256+08:00Not So Many (Ex-)Couple Like Us<i>Hi Jo,</i><br />
<br />
How are you today? Is the cloud grey? I wish you enjoy a lovely sunny day. It's rainy here, I'm too busy for my winter vacation. It's quite strange, right, if I write something through a letter? Because we used to have chatting, although it's not too frequent. Maybe it's a surprise, but just keep reading :)<br />
<br />
Long years ago there was a love story between us that at the very first I was sure we would be last longer. But I remember, we faced hard times during our long distance relationship. We tried to rebuild better communication, but we failed again and again. We attempted to each other loyal and care, but we floated off a bored river. So came the time when we had to terminate our title as a couple.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-wCBLZisTUSY/VODlP1K8e-I/AAAAAAAACQY/ECaYWoVyQAk/s1600/Kapel%2BTaichung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-wCBLZisTUSY/VODlP1K8e-I/AAAAAAAACQY/ECaYWoVyQAk/s1600/Kapel%2BTaichung.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a><b>I suppose that releasing couple title makes us much more comfort and free :)</b><br />
<br />
Then, our friendship continues its fruitful stream. We share laugh, support and strength. Because of you, I get valuable experience on scholarship selection. Because of you, I have great chance to study abroad. Yes, in Taiwan where I meet you again. Because of you, I understand that good companionship between ex-couple is possible.<br />
<b><br /></b>
<b>Ex-couple should not inter-taunt, inter-dislike, or even inter-eliminate. Ex-couple should be good.</b><br />
<br />
You know, not so many ex-couple like us, especially after they declare its end. The word 'ex-boy/girl friend' will make some misery. But for me, it creates some hospitality. I feel no regret to be with you, either in the past, now, or in the future. <b>In my side, I sense a soundness.</b><br />
<br />
What about you? :)<br />
<br />
<i>Best,</i><br />
<i>Kartika</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-17000068682153634122015-02-14T04:34:00.001+08:002015-02-26T20:22:37.594+08:00Long Time No See Us<i>Dear Mas Hahan,</i><br />
<br />
Hmm, <i><b>long time no see us</b></i> :)<br />
<br />
No, I don't mean to make us fall in love as we did in the past. Or, vice versa. <b>In this valentine's day, I really feel like lifting up zillion thanks for the love we ever shared and the forgiveness we ever exchanged. </b>Since the first time I did appreciate how we express our love, as I celebrated our deal to not be boy/girl-friend anymore. It's more than ten years ago, right? <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-f46dd_fiXaQ/VN5fXMB_yXI/AAAAAAAACQI/kGigUoOlBbk/s1600/Gereja%2BSt%2BYusup.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-f46dd_fiXaQ/VN5fXMB_yXI/AAAAAAAACQI/kGigUoOlBbk/s1600/Gereja%2BSt%2BYusup.jpg" height="320" width="224" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a>Later on, the moments we met and communicated are full of smile and acceptance. We only have tenderness and happiness. Anger, revenge, or mockery will never belong to us. Even if we ever did, we would end it as soon as possible. Because we understand that <b>affection is not a perfection, but a continuous compassion</b>. We also realize that <b>amnesty is such a divine tendency</b>. Aren't we?<br />
<br />
If before I loved you through the love that The Lord gaveth to us, now<b> I still love you with the love that The Lord giveth to us</b>. Loving, not as romantic couple. Loving as brother and sister in faith. Loving as children of The Father. Loving as The Almighty loves our life.<br />
<br />
If people say, first love never dies. We would rather say,<b> first love always blesses</b>.<br />
<br />
<b>It's not us who make it all true. Not us who can afford. Nor, who love us. But, God alone who Thy Love always liveth within us, as it was in the beginning, is now, and ever shall be, world without end.</b><br />
<br />
<b>So, have a blessed family, forever and ever</b>. Send my warm greetings to your wife and little child. I look forward to seeing you in the future where we can familiarize each other of our own family. It would be a desireable moment when we say '<b><i>Long time no see us</i></b>.'<br />
<br />
Oh, please remember to kindly pray for me so that I may find my soulmate :)<br />
<br />
<i>With prayer from the heart,</i><br />
<i>Kartika</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-17982359384131959192015-02-13T03:06:00.001+08:002015-02-13T08:24:33.044+08:00Blessed Shepherd, Be Blessed<i>Dear blessed shepherd, </i><br />
<br />
How are you this year? I remember, February thirteen is the day that The Lord has chosen for you. This is the age where you turn forty seven. How wise you will be :)<br />
<br />
I begin this day by enjoying an orange. Dr. Wayne W. Dyer says,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>'When you squezee an orange, orange juice comes out ~</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>because that's what's inside.' </i></div>
<br />
<b>When I retrace your shepherd-hood, grace-hood comes out. Yes, that's what's inside of yourself. So, I pray, may you be blessed always.</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-OTpH90fk4Ag/VNzq2kAFUnI/AAAAAAAACP4/x2KU8Bym0bk/s1600/PESTA%2BPERAK%2B-%2BMISA%2B(83).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-OTpH90fk4Ag/VNzq2kAFUnI/AAAAAAAACP4/x2KU8Bym0bk/s1600/PESTA%2BPERAK%2B-%2BMISA%2B(83).JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a>I heard that some weeks ago you broke your leg. But now I know you're getting much better. I also heard that you ride bicycle to do your mission. Yes, you do know the right way. Just not like me, the one who misled you to a silent beach in the midnight. It was almost seven years ago. How awful I was :(<br />
<br />
<br />
As a shepherd, you know how to lead. To guide. To head. To help.<br />
<b><br /></b>
<b>You guided me to visit the weak.</b> Cheerfulness you bring makes the weak joyful. Generosity you offer makes the weak secure. Do you remember nasi padang, nasi goreng, dan ayam goreng for each and every single visit? Above all, eyes, hands, and times you give makes the world a safe world to live.<br />
<br />
<b>You headed to first thing first.</b> Between leisure and working time. Between study and social activity. Between repentance and faith. Between wishes and the past. Do you remember how to encourage me to complete an action? You're not asking, but motivation. Not pushing, but celebrating. That's about the way.<br />
<br />
<b>You helped me to smile.</b> Your melodious voice never be failed to amaze me. Do you remember the night when you sang 'Kasih Tak Sampai' on the 25th wedding anniversary of my parent? Memorable! More than that, I remember your voice of peace. No angry and envy.<br />
<br />
I miss these old days where I became one of your sheep flock. How thankful I am. Have a good day there, my shepherd. Enjoy your shepherd-hood. You are a good shepherd for (moody) sheeps.<br />
<br />
<br />
Oh, one more reflection, do you remember the chicken fireworks in the paved yard? :)<br />
<b>Happy bornday!</b><br />
<br />
<i>Peace,</i><br />
<i>~Peaceful sheep</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-38551597474939828052015-02-12T18:51:00.000+08:002015-02-12T19:05:23.952+08:00Mr. Spice Journey<i>Hey, Mr. Endro Catur Nugroho! :)</i><br />
<br />
How's life? It must be good and smooth, isn't it?<br />
Or, is it spicy and tasty?<br />
<br />
Well, as time goes by, it's been a year since thirteen of February two thousand and four. Today last year, I completed nine-days <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/voluntourism-di-biak-papua.html" target="_blank">voluntourism in Biak, Papua</a>. Voluntourism in the name of The Spice Journey in which you incarnated your vision. I think that it's sort of accountable corporate social responsibility on your side, and of pleasant present on mine :)<br />
<br />
<a name='more'></a>I just can't express my gratitude as you gave such brilliant chance. For a long time, I have a dream to do something similar to voluntourism, but I didn't know how to start. Or maybe, I was too awkward. But, you did it! Through The Spice Journey program you broke my fear. In a short time, no more than a month, I had to create a voluntourism plan in Biak, Papua.<br />
<br />
Guidance you gave during my preparation was superb. Service you performed was awesome. Hospitality you did was enjoyable. Therefore my journey was intensely spice. How can I thank you for such fruitful moment?<br />
<br />
Oh, I also want to appreciate your masterpiece, <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2014/05/travel-gear-yang-serenyah-rempah-rempah.html" target="_blank">traveling gear by The Spice Journey</a>. I have tons of <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2014/03/fabric-flat-pouch-rote-ndao-spice.html" target="_blank">The Spice Journey gears</a>. It always accompanies my daily journey. Accomodating and dashing. I love it so much! And you know, my family and friends are interested, too :)<br />
<br />
I hope you keep shining and inspiring.<br />
<br />
I have thousand stories about The Spice Journey and my spice journey. But, I have no precise words to explain it. Maybe someday we will meet up because I want to share Spice Journey mission and listen to your vision. Will you? :)<br />
<br />
<i>Spicy wishes,</i><br />
<i>Ms. Kartika Paramita Klara</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-59269745883563708882015-02-11T18:55:00.002+08:002015-02-12T00:10:52.690+08:00Tertawalah Hoyi! Itu Bahagiamu<i>Selamat sore, engkau!</i><br />
<br />
<br />
Ku dengar dari ibuku, beberapa petang menjelang Natal engkau menghilang tanpa bilang-bilang. Hingga sekarang, kau tak pernah datang. <b>Ini kali kedua engkau pergi.</b> Mengapakah engkau lari? Ke manakah engkau membawa diri? Adakah paru-parumu berasimilasi? Masihkah nadimu bervibrasi?<br />
<br />
Selama engkau pergi, tak ada lagi ramai-ramai tercipta. Semua sunyi. Tak ada nyanyi-nyanyi tengah malam. Tak ada tawa terpingkal-pingkal. Tak ada marah-marah tanpa sebab. Tak ada teriak, <i>'Dek Mita!'</i>. Teriak yang membuat jantungku bergerak cepat.<br />
<br />
<a name='more'></a>Kala kepergianmu yang pertama, orang-orang mengarang informasi bahwa engkau telah mati. Getir sekali! Oh, bukan orang-orang! Tapi ayahmu sendiri yang berujar kalau engkau diperlakukan tak wajar oleh orang-orang di luar sana. Saat akhirnya engkau kembali, aku pun sadar. <b>Banyak berita tak benar yang beredar.</b> Bahkan, itu berasal dari sosok yang begitu hafal denganmu sejak awal. Mungkin memang, dunia ini panggung sandiwara.<br />
<br />
Kini, kepergianmu yang kedua. Di manakah engkau berada? <br />
<br />
<br />
Apapun yang terjadi, engkau ada di hati, meski itu bagian terkecil. Tak peduli, meski orang-orang sering ngeri padamu, engkau selalu boleh pulang. Walau kakimu terpasung dan dadamu tak bisa membusung, tetaplah beriman pada <b>Sang-Gaung-Yang-Tak-Pernah-Murung</b>.<br />
<br />
<b>Ingatlah seluruh gita rohani yang senantiasa kau do-re-mi-fa-sol-la-si tiap hari.</b> Itulah kekuatanmu.<br />
<br />
Tahukah engkau, setiap insan punya tingkat kegilaan tersendiri. Ada insan yang jelas-jelas tergila-gila pada sesamanya. Ada insan yang nyata-nyata tergila-gila pada uang, jabatan, gelar. Oiya, jangan lupa, banyak yang tergila-gila pada cinta. <b>Lantas, tak bolehkah jika engkau tergila-gila pada tawa?</b><br />
<br />
Kita semua gila, bukan? Namun, pada taraf dan ragam yang berbeda-beda.<br />
<br />
Engkau tetangga sebelah rumahku. Namamu Hoyi.<br />
<b>Tertawalah, Mbak Hoyi! Itulah bahagiamu.</b> Walau dunia sulit menerima.<br />
<br />
<br />
<i>Salam damai,</i><br />
<i>Dek Mita</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-21514007142652650762015-02-10T23:47:00.000+08:002015-02-12T19:08:36.980+08:00Voluntourism di Biak, PapuaHari ini, sepuluh Februari dua ribu empat belas, satu tahun silam, aku sedang bertandang di sebuah ruang yang dindingnya terang benderang. Warna-warni kuning, biru merah khas klub sepakbola Barcelona, terpampang indah mempesona. Di sanalah anak-anak berhimpun dalam dua rumpun kecil. Tak ada yang melamun, semua tekun menyusun balok-balok. Mereka berkompetisi merangkai balok-balok makin tinggi dan serasi agar sesuai ilustrasi.<br />
<br />
Rumpun pertama selesai, berteriak ramai merayakan keunggulan. Rumpun
kedua belum usai, tapi tak peduli, mereka tetap bergerak. Anak-anak
bersorak suka hati, memberi motivasi. Tersisa beberapa balok lagi. Prak!
Balok terbanting. Sedetik mereka bergeming. Sedetik kemudian, senyum
sudah tersungging. Walau kecewa karena tak bisa menuntaskan tugas,
anak-anak itu tetap antusias. Mereka bergegas mengemasi balok-balok itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-qGbQ7dACe2Q/VNozLZg9r7I/AAAAAAAACN8/acwXl6bE9lI/s1600/P2102725.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-qGbQ7dACe2Q/VNozLZg9r7I/AAAAAAAACN8/acwXl6bE9lI/s1600/P2102725.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a>'Kak, hari ini kita belajar apa?' Tanya salah satu anak.<br />
'Lihat nih! Coba tebak, kakak bawa apa?' Tanyaku kepada mereka.<br />
'Surat!'<br />
'Amplop!'<br />
'Kartu!'<br />
'Aku tahu kak. Itu kartupos, kan?' <br />
<br />
Aku tersenyum. Hari itu aku membawa setumpuk kartupos. Kartupos dengan
empat ragam gambar. Ada tas noken, papeda dengan sayur ikan kuning, tari
adat, dan rumah adat Papua. Semua bernuansa Papua. Aku mengajak anak-anak di Biak, Papua, untuk mengenal surat-menyurat
melalui kartupos. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Vh03uXfSldM/VNob2-a6ugI/AAAAAAAACNs/HuAihyQvCp0/s1600/P2031041.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Vh03uXfSldM/VNob2-a6ugI/AAAAAAAACNs/HuAihyQvCp0/s1600/P2031041.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Mereka semua, baik yang masih TK, SD, ataupun SMP
mendapat kesempatan belajar menulis pesan-pesan di sisi belakang
kartupos. Ada pesan untuk orang tua, untuk teman, juga untuk kakak-kakak
volunteer BUP yang menjadi pengajar dan yang menjadi penggalang buku. Awalnya mereka malu dan ragu menuliskannya. Mungkin karena belum terbiasa. Namun, lama-lama mereka menjadi lugas. Kata-kata berbahasa Inggris pun terselip di antara kalimat-kalimat bahasa Indonesia.<br />
<br />
Tak hanya menulis, tapi mereka juga berlatih membaca dan berbicara bahasa Inggris. Dengan bahasa Inggris, mereka menyapaku dan mengucapkan salam. Dengan bahasa Inggris, mereka menyebutkan gambar-gambar apa saja yang ada dalam kartupos. Satu peristiwa yang membuatku terkesima adalah saat mereka berdoa dalam bahasa Inggris. Inilah ungkapan jiwa nan tulus dari anak-anak yang kudus.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-CuvRowejOsU/VNo4k7_rFWI/AAAAAAAACOU/XtdoC9OZTAU/s1600/P2061802.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-CuvRowejOsU/VNo4k7_rFWI/AAAAAAAACOU/XtdoC9OZTAU/s1600/P2061802.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Setahun lalu selama delapan hari aku memang berada di sana. <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2014/01/jelajah-rempah-voluntourism-di-biak.html" target="_blank">The Spice Journey (Jelajah Rempah)</a> mengirimku ke Biak, Papua dengan sebuah misi. Misi yang mereka
sebut voluntourism. Volunteer, aku mengerti. Tourism, aku pun paham. Voluntourism, berarti paduan antara volunteer dan tourism. Menjadi relawan dan turis sekaligus. Begitu batinku waktu itu. Istilah yang tak mudah bagiku, baik terjemahan dan definisi maupun pelaksanaannya. Namun syukurlah, <a href="http://yu-karti.blogspot.tw/2015/02/mr-spice-journey.html" target="_blank">Mas Endro</a>, sebagai pendiri The Spice Journey, sungguh-sungguh mewadahi dan mengilhami.<br />
<br />
Saat itu Mas Endro sedang aktif bersuara tentang isu voluntourism. Aku pun ikut larut dalam gelora bara voluntourism. Rencana mulai ku tata senada dengan arahan yang diberikan Mas Endro. Ku baca dengan cermat agar tak ada yang terlewat. Dengan hati-hati dan rapi, ku rumuskan rencana voluntourism di Biak, Papua.<br />
<br />
WHAT, tentang target kuantitatif dan kualitatif dari kegiatan voluntourism. WHY, tentang latar belakang masalah dari kegiatan voluntourism. WHERE, tentang alasan memilih lokasi untuk kegiatan voluntourism. WHEN, tentang waktu paling tepat untuk melakukan kegiatan voluntourism. WHO, tentang untuk siapa kegiatan voluntourism ini bermanfaat dan tentang siapa saja pihak yang diajak bekerja sama. HOW, tentang bagaimana cara kegiatan voluntourism dilaksanakan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PlQg3Ruwtoc/VNo8b_Vj-fI/AAAAAAAACOg/pB4rwcaGk2o/s1600/P2061817.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-PlQg3Ruwtoc/VNo8b_Vj-fI/AAAAAAAACOg/pB4rwcaGk2o/s1600/P2061817.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Tak mau berlambat, aku pun beraksi dengan cepat. Saat itu aku sedang kuliah di Taiwan, sedangkan kurang dari satu bulan aku akan berangkat ke Biak, Papua untuk melaksanakan voluntourism. Sadar akan jarak yang lebar, aku pun segera menelusuri informasi dan mengembangkan jaringan. Melalui media sosial, aku pun mengenal Buku Untuk Papua (BUP).<br />
<br />
BUP adalah sebuah komunitas bagi pribadi-pribadi yang peduli pada pendidikan di Papua. BUP menerima tawaranku dengan sukacita. Mereka menjelaskan visi, misi dan program-program BUP. Aku pun memaparkan rencanaku untuk mengajar anak-anak dan memberi kontribusi berupa buku-buku pengetahuan. Aku berharap, buku-buku ini bisa menambah koleksi di rumah baca BUP di Biak, Papua. <br />
<br />
Melalui komunikasi di media sosial, aku menjadi mengerti bahwa anak-anak
yang ada di rumah baca BUP Biak, Papua perlu stimulasi dan motivasi
untuk berani belajar. Belajar membaca, menulis, berhitung, berbicara,
dan berorganisasi. Mereka punya niat, namun sering lenyap bila melihat ada teman yang lebih hebat. Oleh karena itulah, muncul ide membuat kartupos untuk mendorong mereka menulis serta memilih buku-buku yang menarik minat mereka untuk membacanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-BSekcHb8cSk/VNo1bamH0ZI/AAAAAAAACOI/oVLteCxOtNs/s1600/P2031038.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-BSekcHb8cSk/VNo1bamH0ZI/AAAAAAAACOI/oVLteCxOtNs/s1600/P2031038.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Berbekal wawasan dari Mas Eko dan dukungan dari BUP, aku pun berangkat
dengan mantap ke Biak, Papua. Meski seorang diri, aku percaya diri dengan misi voluntourism ini. Dari delapan hari yang ku nikmati di Biak,
aku membagi tiga hari menjadi volunteer di rumah baca BUP dan lima hari
mengunjungi tempat-tempat wisata dan budaya.<br />
<br />
Aku bersyukur menjadi volunteer di BUP dan bekerja sama dengan orang-orang spesial. Bapa Pendeta Rudy Sambow bertanggung jawab atas rumah baca BUP di Biak, Papua. Beliau memberikan pelayanan istimewa bagi anak-anak yang belajar di rumah baca dan para volunteer. Beliau juga memastikan aku mendapatkan akomodasi yang layak selama melakukan voluntourism di sana. Bapa Pendeta Rudy memperkenalkan aku dengan relawan-relawan BUP Biak. Relawan-relawan inilah yang menentukan berjalannya kegiatan-kegiatan BUP Biak. Beliau pun sempat menemaniku berkeliling kota Biak sembari menjelaskan sejarah dan peristiwa-peristiwa muthakhir yang terjadi. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Epg1nqfS1KA/VNpB8B0GnSI/AAAAAAAACOw/8PMQ4r3jwv0/s1600/P2092554.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Epg1nqfS1KA/VNpB8B0GnSI/AAAAAAAACOw/8PMQ4r3jwv0/s1600/P2092554.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Ketika berkelana di Biak, aku memprioritaskan transportasi umum, mendatangi pasar-pasar tradisional dan pedagang-pedagan kaki lima. Di sanalah aku membeli oleh-oleh atau keperluan sehari-hari. Mungkin cara ini dapat membantu perkembangan usaha ekonomi kecil dan menengah di Biak, Papua. Selain itu, hal yang aku sukai adalah aku bisa berbincang panjang dengan para penjual. Saling berbagi tntang hidup mereka dan hidupku.<br />
<br />
Saat di lokasi wisata, aku berupaya membaur dengan masyarakat yang sedang ada di sana. Anak-anak kecil sering kali mengerumuniku untuk mengobrol dan meminta foto. Ah, lucunya. Mereka juga bertanya apa saja dan tidak segan-segan memotretku dengan kameraku. Mata mereka lebih jeli untuk mendeteksi posisi yang tampak cantik. Pantai, air terjun, taman, monumen, bahkan tugu Injil khas Papua sudah ku jelajahi dalam empat hari itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-_cVm3IYd0EY/VNpJAlCXH_I/AAAAAAAACPU/3A6RXzGd9pM/s1600/P2072037.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-_cVm3IYd0EY/VNpJAlCXH_I/AAAAAAAACPU/3A6RXzGd9pM/s1600/P2072037.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-UA5NakIlX-Y/VNpHpOj8AmI/AAAAAAAACPI/7vDzcmfWfzE/s1600/P2072037.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />
Pengalaman melakukan voluntourism di Biak, Papua mengajariku dua hal. Pertama, sebuah perjalanan wisata hendaknya memberi manfaat bagi alam, masyarakat lokal dan sang pejalan itu sendiri. Kedua, voluntourism adalah perihal membangun jejaring dan memeliharanya untuk menjawabi persoalan yang terjadi.<br />
<br />
Ada dua motto yang aku ciptakan dalam rangka voluntourism di Biak, Papua.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>"Voluntourism: saat keanggunan wisata Biak, Papua</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>melebur dengan semangat belajar anak-anak."</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<i>"Kami menanam dan menebarkan pengetahuan di Papua."</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Semoga, engkau dan aku bisa saling bekerjasama dalam kegiatan voluntourism.<br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-17970643155570823042015-02-10T13:06:00.001+08:002015-02-10T13:06:59.157+08:00Bersua Lagi Di Waktu Nanti<i>Halo, engkau, bapak muda yang sedang ada di ibukota!</i><br />
<br />
Apa kabarmu di sana?<br />
<br />
Lewat surat ringkas ini aku ingin melantaskan percakapan kita yang lama tak diretas. Baiklah, hari ini engkau berbunga-bunga karena perubahan usia. Ku sampaikan selamat agar engkau sehat dan mensyukuri segala nikmat. Juga, semoga engkau menjadi saluran rahmat berkat bagi keluarga dan seluruh jagad.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Di hari ini untuk pertama kali aku mengurai kembali memori. Oktober, dua ribu dua belas. Jakarta. Engkau telah menanti. Aku sudah berjanji akan menemui. Tapi nyatanya aku lupa tak menghubungi. Terlalu seru dengan sekutu-sekutuku. Hingga akhirnya kau pun kecewa. Maafkan.<br />
<br />
Sekarang aku merancang satu perjumpaan di masa mendatang. Agustus, dua ribu lima belas. Berharap engkau tak terlewat. Namun sudah kuungkap, mungkin aku akan tenggelam dalam duniaku. Doakan saja aku bisa meluangkan kesempatan untuk engkau.<br />
<br />
Juga, untuk reuni dengan sahabat-sahabat muda-mudi. Mereka semua yang kini sudah beristri, bersuami, berkeluarga. Mari, kita saling bersua lagi di waktu nanti.<br />
<br />
Selamat bermusik. Teruslah asyik dan menarik.<br />
Selamat berkarya, kawan yang beranjak dewasa.<br />
Bersemangatlah, Eqy Quarta!<br />
<br />
<i>Salam dan doaku</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-48932356203630115582015-02-09T03:34:00.001+08:002015-02-09T23:48:28.844+08:00Gemini Mei, Gemini JuniWahai engkau sang Gemini dua puluh empat Mei :)<br />
<br />
Kau pernah berucap bahwa kau mau surat. Surat dariku untukmu. Seperti waktu itu kau mendambakan kartupos paling rupawan dari Taiwan. Telah ku kabulkan, bukan? Betapa gagah pintamu, sebanding dengan betapa gigih upayaku. Begitulah Gemini. Sekali mengingini, sulit berhenti.<br />
<br />
Kini, aku hendak mengikuti informasi termutakhir apa yang ingin kau bagi. Adakah kau sedang melayani tamu-tamu yang katamu datang tanpa henti? Ataukah sekarang kau tengah mendapat rehat? Aku mahfum, memang pekerjaanmu mensyaratkan limpahan aksi maklum. Agar kau tak merasa terhukum.<br />
<br />
Ayo, sejenak kita mengaso. Gemini suka sekali bersantai, tho?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-9OXuPKLDbJ4/VNe30Hn1A8I/AAAAAAAACM4/NNfouRBeIG4/s1600/2009%2BJULI%2B-%2BRETRET%2BTUMPANG%2BHARI%2B4%2B(2).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-9OXuPKLDbJ4/VNe30Hn1A8I/AAAAAAAACM4/NNfouRBeIG4/s1600/2009%2BJULI%2B-%2BRETRET%2BTUMPANG%2BHARI%2B4%2B(2).JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a>Ingatkah kau, saat hayat kita berdenyut di suatu tempat yang disebut Banyuurip? Satu pelosok tanpa listrik dipasok. Sebuah dusun yang jalannya berbatu cerun. Pedalaman syahdu yang mempersatukan kau dan aku. Kau bisa mengawasi aku berkemas-kemas. Kau bisa mendengar aku mendengkur. Kau bisa tertawa puas ketika aku buang air besar sambil dikejar hewan buas :(<br />
<br />
Di Banyuurip pula kita bisa mandi di kali ala bidadari. Kau terperosok selagi mengawaniku pergi ke kali. Ah, aku tak perlu mengolok. Sesama gemini, tak baik kalau mengata-ngatai. Lama-lama pedih di hati dan perih di budi.<br />
<br />
Oiya, bersama-sama kita minum kopi hitam yang ampasnya membekas di gigi. Kita menyantap sayur yang pedasnya menyengat. Juga, jajanan jemblem yang membuat pipi kita makin tembem. Lantas, kita melibas hutan hijau berbukit-bukit untuk menjangkau pantai legit dan genit.<br />
<br />
Rindu hal-hal begitu, setuju? Gemini memang sering kali jatuh rindu pada yang sudah berlalu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-AnoSWL-SYeU/VNe355hbDmI/AAAAAAAACNA/T8DGolt-0GU/s1600/23%2Blive-in.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-AnoSWL-SYeU/VNe355hbDmI/AAAAAAAACNA/T8DGolt-0GU/s1600/23%2Blive-in.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Usai Banyuurip tahun dua ribu empat, kita sepakat untuk tetap berserikat. Namun, baru tahun dua ribu sembilan kita bisa liburan. Bukan sembarang liburan. Kita memadukan senang-senang dan sembahyang. Rosario artistik, skapulir cantik, kitab kudus, dan salib Kristus adalah bekal kita selama di Tumpang.<br />
<br />
Tumpang, tempat di mana kau dengan gampang memandangku gamblang. Kita ingin selalu berpeluk karena udaranya yang terlalu sejuk. Tapi, tak bisa. Agenda kita sangat padat. Kita tak boleh terlambat karena akan jadi penghambat. Kita harus terus bersemangat karena atmosfernya sungguh nikmat. Teh manis pelukis kehangatan. Lagu penghapus ragu. Kebersamaan pembangkit kekuatan.<br />
<br />
Tujuh hari di Tumpang rasanya kurang. Masih banyak harapan yang hendak kita alirkan di tangan Tuhan. Masih banyak kegelisahan yang hendak kita tuturkan dalam doa permohonan. Masih banyak sabda suci yang hendak kita renungi. Masih banyak lilin mini yang hendak kita terangi dengan api. Masih banyak hati yang hendak kita bagi. Masih banyak cerita yang hendak kita cipta.<br />
<br />
Liburan telah lama berakhir, namun kenangan kita masih tetap terukir. Gemini tak terbiasa mangkir dari memori-memori damai maupun getir. Semua tersimpan rapi. Sewaktu-waktu bisa membuat sadar diri tanpa ada keinginan berlari. Sebab kita percaya, semua sanggup dihadapi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-XzUKa1S1vTY/VNe36H8P_jI/AAAAAAAACNI/c1kXeDAqfKk/s1600/2009%2BJULI%2B-%2BRETRET%2BTUMPANG%2BHARI%2B5%2B(41).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-XzUKa1S1vTY/VNe36H8P_jI/AAAAAAAACNI/c1kXeDAqfKk/s1600/2009%2BJULI%2B-%2BRETRET%2BTUMPANG%2BHARI%2B5%2B(41).JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Nah, jangan lupakan, kita juga pernah sekali memperingati hari Gemini. Kau, gemini yang lahir di bulan Mei. Dan aku, gemini yang lahir di bulan Juni. Tahun dua ribu sembilan kita memanfaatkan koran sebagai pakaian kebangsaan Gemini dalam suatu perjamuan yang berkesan. Kala itu, kita sama-sama bermimpi mempunyai seorang pujaan hati. Hingga kini, kita sama-sama belum ada yang memiliki. Memang cinta sejati belum menghampiri.<br />
<br />
Yakinkan dengan iman. Semua pasti terkendali oleh Sang Abadi. Tak usah resah ataupun lelah. Bolehlah menangis, namun jangan sampai terkikis habis. Karena kita adalah Gemini. Si gemulai yang berani. Si gempita dalam nurani. Si gembira tapi dingin. Si gemar merencana nan sulit menjalani. Si menggemaskan dan selalu diingini. Itulah Gemini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-MFO1nqfNkY0/VNe36LqWbuI/AAAAAAAACNE/9rSrYFTSxOs/s1600/Gemini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-MFO1nqfNkY0/VNe36LqWbuI/AAAAAAAACNE/9rSrYFTSxOs/s1600/Gemini.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Namamu Claretta, namaku Klara. Nama kita sama-sama berarti terang. Lawanlah kegelapan dengan benderang. Berkolaborasilah dengan bintang-bintang agar kesuraman lenyap.<br />
<br />
Selamat bersinar, wahai saudari satu rasi.<br />
<br />
<i>Salam kangen dari si Gemini dua Juni</i><br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4770701460352890496.post-83811204816012468152015-02-08T04:23:00.005+08:002015-02-08T14:25:00.142+08:00Bersama Manik Uni, Kelana SepedaHalo, Mbak Manik Uni! Selamat pagi.<br />
<br />
Gigi sudah sehat dua puluh empat karat, yaa? Sudahkah berencana menyantap bebek goreng lagi bareng Clareta? Bebek goreng di dekat rumahku itu. Tempat kita bertiga makan malam bersama sebelum aku kembali lagi merantau di sebuah tanah asing. Tanah Formosa sebutannya. Tenang saja, aku tidak terasing, ataupun diasingkan.<br />
<br />
Sekarang aku sedang di Formosa, engkau di Jawa. Aku mendiami Keelung, engkau di Blitar. Aku belajar, engkau bekerja. Aku yang menggagas surat, dan engkaulah yang mendapat. Jangan lupa, nanti ada seorang perempuan muda yang akan membaca & mengirimkan ini. Namanya Iit Sibarani :)<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Ce Manik,<br />
hingga hari ini, aku tak bisa memprediksi telah berapa zaman kita berkawan. Pun tak mampu menelaah telah berapa jauh sepeda yang kita kayuh. Engkau terlebih dahulu mengenal nenek kakekku, ibu bapaku, bibi pamanku, atau juga saudara-saudari sepupuku. Walau tak sedarah, engkau tak bisa terpisah. Engkau mengerti sepatah-patah saat aku masih antah berantah. Ketika kakiku mulai melangkah di luar rumah, engkau hijrah.<br />
<br />
Ku kira, selama beberapa jangka engkau melanglang buana. Jakarta, sang ibukota negara, telah kau uji coba. Flores, kampung halaman ayahmu, telah kau gores. Apalagi Malang, kota inilah yang membuatmu matang dan berdaya juang. Bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat telah kau cecap. Kala kau sudah kenyang, aku baru muncul dengan jiwa petualang yang berkobar dan berkembang. Seolah ingin menantang tiap sepak terjangmu. Tanpa ku paham bahwa aku hanyalah anak bawang.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-DLKYMbTaMJs/VNb_db8OqWI/AAAAAAAACMc/fgOlYH1vdP4/s1600/P8290005.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-DLKYMbTaMJs/VNb_db8OqWI/AAAAAAAACMc/fgOlYH1vdP4/s1600/P8290005.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Ada satu perahu yang membuat kita sama-sama berlayar. Perahu itu bernama misdinar. Dan ada satu pelabuhan untuk kita berteduh, yaitu gereja tua. Perjalanan kita berawal pada suatu malam. Kita menjenguk seorang manusia-pilihan-Allah, Stefanus Kholik yang tengah tergolek sakit. Ternyata, beliau menyiapkan satu agenda penting bagi kita. Dengan tiba-tiba, kita diserahi kemudi perahu misdinar. Perahu yang sudah terlampau lama bersandar.<br />
<br />
Terlalu mendesak, tak ada kesempatan mengelak. Kita pun segera beranjak. Begitu kan, Mbak? :)<br />
<br />
<br />
Terciptalah jutaan ekspedisi kita bersama perahu misdinar. Waktu angin sepoi-sepoi, kita bisa bersantai. Meski itu jarang sekali. Waktu badai nan ngeri menerjang, kita tak pernah patah arang untuk menyeberang. Tak perlu kita bimbang. Waktu tak ada angin sama sekali, kita sekilas berhenti untuk kembali menekuni strategi. Lalu, segala kekuatan akan bersemi.<br />
<br />
Namun Ce,<br />
kita bukan sekadar tentang misdinar. Bukan saja soal berlatih gerak liturgi dengan anak-anak tiap Sabtu dan Minggu. Yang kerap membuat kita terperangah karena polosnya ulah mereka. Bukan cuma tentang hari-hari raya, Natal, dan Paskah. Yang selalu riuh rendah karena penuhnya kaidah. Bukan semata-mata berkutat pada retret, rekoleksi, dan piknik rohani. Yang pasti gegap gempita meski tetap ugahari. Bukan, kita bukan itu belaka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-AF-JaNlsidg/VNb91mrzAtI/AAAAAAAACMQ/w8eXvBoYF08/s1600/Yu%2B376374_377961675602691_388967020_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-AF-JaNlsidg/VNb91mrzAtI/AAAAAAAACMQ/w8eXvBoYF08/s1600/Yu%2B376374_377961675602691_388967020_n.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Kita adalah perihal kelana nan sederhana. Tentu kita ingat lagu ini,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>'Kita bagai kelana, menyusur cakrawala, menuju langit suwarga.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dihantar nyanyi enau dan hawa segar pula yang indah di bibir samudera.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Kehidupan yang penuh hasrat dan semangat.'</i></div>
<br />
Sepeda tua senantiasa menemani kita. Pada pagi libur Idul Fitri, kita menari-nari di atas sadel sepeda sepanjang puluhan kilometer untuk mencapai Candi Penataran yang kenamaan itu. Betapa letihnya kita pagi itu. Pada siang terik kita menumpang sepeda ke Pasar Legi yang letaknya nun
jauh di barat, lantas ke utara menuju toko pakaian khas Blitar. Betapa gemilangnya kita siang itu. Di sore nan lembut kita mengayuh pedal dan mengawal seorang manusia-pilihan-Allah, Ignatius Prasetijo, berputar-putar kota Blitar. Betapa cerianya kita sore itu. Pada malam nan tenteram kita berkeliling mencari tempat hening untuk berbagi rezeki dan hati. Betapa damainya kita malam itu.<br />
<br />
Tak jarang pula kita membawa sepeda ke gereja tua untuk berbincang kala petang menjelang. Atau, kadang aku mengarahkan sepeda ke rumahmu hanya untuk bertemu. Tak pernah kita malu walau hanya sepeda yang kita punya. Itulah kekayaan yang kita banggakan. Sederhana, yaa?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-M0oixeYAUgw/VNcA6wYeLuI/AAAAAAAACMo/NKtQqfucAWg/s1600/P9060297.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-M0oixeYAUgw/VNcA6wYeLuI/AAAAAAAACMo/NKtQqfucAWg/s1600/P9060297.JPG" height="320" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
Ada banyak kisah kita. Tak kan habis kita urai. Imanlah acuan yang membuat kita menjadi paduan. Surat ini aku cukupkan sampai di sini. Mari kita bernyanyi satu bait lagi.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>'Angin iman membawa balada syair indah untuk meluhurkan Tuhan.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Di dinding bukit-bukit nama-Nya diserukan oleh alam dan manusia.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dengan hati yang tulus iklas dan gembira.</i>'</div>
<br />
<br />
Salam dan doa dari jauh, <br />
-Kartika Paramita Klara-<br />
<br />
<br />Kartika Paramita Klarahttp://www.blogger.com/profile/12460958697378264451noreply@blogger.com0