Selamat hari Sabtu, tukang pos yang manis.
Aku senang sekali selama tiga puluh hari bisa berkenalan dengan sesama perempuan yang belum ber-tuan ini, eh :)
Jika diteliti, suratku berjumlah dua puluh delapan saja. Ada dua hari di mana aku tidak sempat menulis karena harus pergi kesana kemari. Pada surat yang terakhir kali ini, ijinkan aku untuk menggali kembali kenangan yang muncul dari dua puluh delapan surat. Semoga tak terlalu banyak kata tertuang, sehingga membuat semangatmu hilang.
Aku selalu mengirim surat untuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Kebanyakan untuk seseorang atau dua-tiga-empat orang yang pasti.
Sebagian kecil untuk semua orang. Suratku hampir tak pernah tertuju untuk sesosok pria yang sedang aku cintai. Memang, aku belum menemukannya.
Ah kangpos, engkau tahu itu :)
Search something?
Tampilkan postingan dengan label Sahabat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sahabat. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 28 Februari 2015
Jumat, 27 Februari 2015
Hati
Uuiii, Mindi!
Apa kabar? Masih sibuk dengan persiapan pernikahan, ya? Tetap ingat istirahat dan makan secukupnya biar sehat :)
Kita ini disebut apa, sih? Teman, tapi sering ancam-ancaman. Sahabat, tapi suka tersenyum jahat. Musuh, tapi kangen pas jauh. Memang kalau sendiri seperti ini, rasanya bagai pecel tanpa sambel.
Kata Alda Risma, aku tak biasa bila tiada kau di sisiku, aku tak biasa bila ku tak mendengar suaramu. Tidak ada lagi sosok yang bisa mengiris bawang putih. Tidak ada lagi bau-bau semerbak dan bunyi-bunyi semarak. Bau dan bunyi kentut :)
Kata Rumor, aku tanpamu butiran debu. Jadi terharu dan tersedu-sedu. Huhuhu.
Apa kabar? Masih sibuk dengan persiapan pernikahan, ya? Tetap ingat istirahat dan makan secukupnya biar sehat :)
Kita ini disebut apa, sih? Teman, tapi sering ancam-ancaman. Sahabat, tapi suka tersenyum jahat. Musuh, tapi kangen pas jauh. Memang kalau sendiri seperti ini, rasanya bagai pecel tanpa sambel.
Kata Alda Risma, aku tak biasa bila tiada kau di sisiku, aku tak biasa bila ku tak mendengar suaramu. Tidak ada lagi sosok yang bisa mengiris bawang putih. Tidak ada lagi bau-bau semerbak dan bunyi-bunyi semarak. Bau dan bunyi kentut :)
Kata Rumor, aku tanpamu butiran debu. Jadi terharu dan tersedu-sedu. Huhuhu.
Label:
#30HariMenulisSuratCinta,
Sahabat,
Taiwan,
Teman
Senin, 09 Februari 2015
Gemini Mei, Gemini Juni
Wahai engkau sang Gemini dua puluh empat Mei :)
Kau pernah berucap bahwa kau mau surat. Surat dariku untukmu. Seperti waktu itu kau mendambakan kartupos paling rupawan dari Taiwan. Telah ku kabulkan, bukan? Betapa gagah pintamu, sebanding dengan betapa gigih upayaku. Begitulah Gemini. Sekali mengingini, sulit berhenti.
Kini, aku hendak mengikuti informasi termutakhir apa yang ingin kau bagi. Adakah kau sedang melayani tamu-tamu yang katamu datang tanpa henti? Ataukah sekarang kau tengah mendapat rehat? Aku mahfum, memang pekerjaanmu mensyaratkan limpahan aksi maklum. Agar kau tak merasa terhukum.
Ayo, sejenak kita mengaso. Gemini suka sekali bersantai, tho?
Kau pernah berucap bahwa kau mau surat. Surat dariku untukmu. Seperti waktu itu kau mendambakan kartupos paling rupawan dari Taiwan. Telah ku kabulkan, bukan? Betapa gagah pintamu, sebanding dengan betapa gigih upayaku. Begitulah Gemini. Sekali mengingini, sulit berhenti.
Kini, aku hendak mengikuti informasi termutakhir apa yang ingin kau bagi. Adakah kau sedang melayani tamu-tamu yang katamu datang tanpa henti? Ataukah sekarang kau tengah mendapat rehat? Aku mahfum, memang pekerjaanmu mensyaratkan limpahan aksi maklum. Agar kau tak merasa terhukum.
Ayo, sejenak kita mengaso. Gemini suka sekali bersantai, tho?
Label:
#30HariMenulisSuratCinta,
Gemini,
Sahabat,
Traveling
Minggu, 08 Februari 2015
Bersama Manik Uni, Kelana Sepeda
Halo, Mbak Manik Uni! Selamat pagi.
Gigi sudah sehat dua puluh empat karat, yaa? Sudahkah berencana menyantap bebek goreng lagi bareng Clareta? Bebek goreng di dekat rumahku itu. Tempat kita bertiga makan malam bersama sebelum aku kembali lagi merantau di sebuah tanah asing. Tanah Formosa sebutannya. Tenang saja, aku tidak terasing, ataupun diasingkan.
Sekarang aku sedang di Formosa, engkau di Jawa. Aku mendiami Keelung, engkau di Blitar. Aku belajar, engkau bekerja. Aku yang menggagas surat, dan engkaulah yang mendapat. Jangan lupa, nanti ada seorang perempuan muda yang akan membaca & mengirimkan ini. Namanya Iit Sibarani :)
Gigi sudah sehat dua puluh empat karat, yaa? Sudahkah berencana menyantap bebek goreng lagi bareng Clareta? Bebek goreng di dekat rumahku itu. Tempat kita bertiga makan malam bersama sebelum aku kembali lagi merantau di sebuah tanah asing. Tanah Formosa sebutannya. Tenang saja, aku tidak terasing, ataupun diasingkan.
Sekarang aku sedang di Formosa, engkau di Jawa. Aku mendiami Keelung, engkau di Blitar. Aku belajar, engkau bekerja. Aku yang menggagas surat, dan engkaulah yang mendapat. Jangan lupa, nanti ada seorang perempuan muda yang akan membaca & mengirimkan ini. Namanya Iit Sibarani :)
Kamis, 05 Februari 2015
Afternoon Sweet Tea
KD :)
That's how I used to address your name. We are too hot to be reckoned just as acquaintance. We are too cold to be reputed as close mate. We enjoy our warm friendship, neither hot nor cold. Maybe Indonesian people say it likes 'hangat-hangat tahi ayam.' But, I claim, no! We would rather alike an afternoon sweet tea.
An afternoon sweet tea is humble but noble. It can rest weary eyes. It let you full-blooded. It matches for home, school, job, and parties. It is honored by the folks and royal families. An afternoon sweet tea can be enjoyed as we sit inside the rickshaw :)
That's how I used to address your name. We are too hot to be reckoned just as acquaintance. We are too cold to be reputed as close mate. We enjoy our warm friendship, neither hot nor cold. Maybe Indonesian people say it likes 'hangat-hangat tahi ayam.' But, I claim, no! We would rather alike an afternoon sweet tea.
An afternoon sweet tea is humble but noble. It can rest weary eyes. It let you full-blooded. It matches for home, school, job, and parties. It is honored by the folks and royal families. An afternoon sweet tea can be enjoyed as we sit inside the rickshaw :)
Label:
#30HariMenulisSuratCinta,
Sahabat
Rabu, 04 Februari 2015
The Two of The-Man-of-God
Hello, Aloysius and Heribertus!
Good day to the-man-of-god!
It is been so long since the last time we met on the thirteenth of February two thousand and fourteen. For me, it is hard to disengage both of you. You two are just like one package. As commercial said, 'Buy one, get one for free.' :)
I never never expected that made friend with both you will be gladden. The first time I knew your special title, I only wondered, 'Well, this is sort of another the-man-of-god.' At that time I had good relationship with many the-man-of-god who were in charge in the place where I exist. I knew dozens of the-man-of-god who come and go in a regular basis.
Good day to the-man-of-god!
It is been so long since the last time we met on the thirteenth of February two thousand and fourteen. For me, it is hard to disengage both of you. You two are just like one package. As commercial said, 'Buy one, get one for free.' :)
I never never expected that made friend with both you will be gladden. The first time I knew your special title, I only wondered, 'Well, this is sort of another the-man-of-god.' At that time I had good relationship with many the-man-of-god who were in charge in the place where I exist. I knew dozens of the-man-of-god who come and go in a regular basis.
Selasa, 03 Februari 2015
I Am Your Small Part
Dear Angga,
How are you today? I miss you since this early day. Today is your twenty ninth bornday, right? The night is just around the sight. But, still I be failed to guess the street you get laid. Strickly speaking, I want to have intimate chatting and tight hand-shaking with you.
I checked out facebook message and found out that our last conversation is on September two thousand and thirteen. I've been waiting you are writing something. A simple term such as 'I miss you' just like you made one time.
How are you today? I miss you since this early day. Today is your twenty ninth bornday, right? The night is just around the sight. But, still I be failed to guess the street you get laid. Strickly speaking, I want to have intimate chatting and tight hand-shaking with you.
I checked out facebook message and found out that our last conversation is on September two thousand and thirteen. I've been waiting you are writing something. A simple term such as 'I miss you' just like you made one time.
Label:
#30HariMenulisSuratCinta,
Kenangan,
Refleksi,
Sahabat
Senin, 13 Oktober 2014
#30HariMenulisPuisi: Hari 11
Masih ingat dengan refleksi hari sebelum hari ini? Sudah lupa yaa? Tak mengapa, yang jauh lebih penting adalah kamu tak pernah lali jiwo atau lupa kepada Penyelenggara Semesta :)
Sekarang kita bicara tentang pertemanan dan persahabatan yuk!
![]() |
Sengaja...aku tak mengirim kabar... -uopoiki- |
Langganan:
Postingan (Atom)